Apakah
rakyat Korea Utara mengetahui revolusi di dunia Arab? Mungkin tidak
banyak. Negeri yang sangat tertutup dan negara mengontrol begitu ketat
semua media massa, dan tidak mungkin rakyat dapat mengetahui
perkembangan dan perubahan di sekelilingnya.
Adalah para aktivis Korea Selatan dan beberapa politisi yang sekarang
tengah berjuang ingin mengubah situasi di Korea Utara dengan
mengirimkan balon-balon menuju udara Korea Utara, dan ribuan selebaran
dan DVD, yang isinya tentang perubahan politik di dunia Arab.
Para aktivis Korea Selatan ingin mengubah pandangan rakyat Korea
Utara yang sangat mengkultuskan pemimpin mereka, Kim Jong Il, dan para
akitivis Korea Selatan itu ingin mempengaruhi agar rakyat Korea Utara
berontak untuk menjatuhkan pemimpin mereka seperti yang terjadi di
Tunisia dan Mesir.
DVD pertama dikirim ke Utara tanggal 16 Februari - saat berlangsung
ulang tahun Kim Jong-Il - rekaman menunjukkan pemberontakan di Mesir
dengan teks berbunyi: "Pelajaran yang harus dipelajari dari gerakan anti
diktator, dan perjuangan pro-demokrasi di Tunisia dan Mesir,
adalahkebebasan serta demokrasi hanya dapat dimenangkan melalui
pengorbanan fisik. "
Pada awalnya kekuatan orang-orang yang memperjuangkan kebebasan dan
demokrasi itu msih sedikit, apalagi bagi rakyat Korea Utara yang tidak
memiliki kekuasaan, dan masih sedikit memiliki pengetahuan tentang dunia
luar.
Salah seorang yang menyeberang ke Korea Selatan mengatakan kepada
CNN, ia membaca selebaran-selebaran propaganda sebelum ia meninggalkan
Korea Utara. DVD yang menunjukkan Seoul menjadi kota modern dan makmur
membuatnya melarikan diri.
Pelajaran dari kelompok anti diktator, dan perjuangan pro-demokrasi
di Tunisia dan Mesir adalah kebebasan dan demokrasi hanya dapat
dimenangkan melalui pengorbanan fisik.
Meskipun pengaruh kepada rakyat Korea Utara masih sangat sedikit,
terutama mereka yang lebih dekat dengan perbatasan - pasti akan pernah
membaca isi pesan yang datang, para aktivis Korea Selatan itu percaya
masih efektif. "Kau akan beruntung jika 10% pernah mengambil selebaran,
tetapi mengingat kecepatan kita bergerak, saya pikir orang-orang yang
mendengar tentang hal itu, mungkin bisa mencapai hingga 50%. Tidak ada
saluran komunikasi di Utara dan semuanya dilakukan dari mulut ke mulut.
", ujar salah aktivis Korea Selatan itu.
Salah seorang yang bekerja pada sebuah Radio di Seoul, mengatakan
bahwa rakyat Korea Utara, sangat sedikit mengetahui peristiwa di dunia
Arab, mungkin dengan radio Reformasi, rakyat di Utara akan mengubah pola
pikir mereka.
Para aktivis Korea Selatan sedang berjuang mentransformasikan
peristiwa yang terjadi di dunia Arab ke Utara, dan mengharapkan akan
terjadi gerakan rakyat di Utara untuk melukan perubahan menuju
demokrasi, dan memberikan rakyat di Utara kebebasan, dan Utara tidak
lagi menjadi ancaman keamanan bagi Selatan.
Seorang pembelot setuju bahwa perubahan di Utara sangat lambat,
karena tidak ada sarana informasi. Prof.Andrei Lankov di Seoul
mengatakan, "Di Mesir dapat mengakses internet dan internet tidak ada di
Korea Utara", tegasnya
"Di Mesir, adalah mungkin untuk berbicara dengan orang asing, tetapi
tidak ada di Korea Utara. Orang tidak akan berani untuk berbicara dengan
orang asing, kecuali ia memiliki kewenangan khusus untuk melakukannya.
Di Mesir, bahkan anda bisa bergabung dengan partai oposisi. Dan ini
pengalaman yang berbeda. Di Korea Utara tidak ada partai oposisi yang
bisa eksis", tambah Lankov.