TOKYO – Gempa dahsyat berskala 8,9 skala richter
mengguncang Jepang baru-baru ini disusul kemudian oleh gelombang tsunami
yang menyapu negeri matahari terbit tersebut. Tapi, benarkah bencana
tersebut bukan murni bencana alam alias ada yang merencanakan?
Kartu "Combined Disaster" (kombinasi bencana) dari Permainan Kartu
Illuminati memperlihatkan bahwa bencana gempa bumi Jepang direncanakan
untuk menjatuhkan Jepang.
Kartu tersebut juga memperkuat klaim dari Benjamin Fulford, yakni
bencana gempa dahsyat yang menghantam Jepang diciptakan dengan senjata
gempa bumi HAARP (High Frequency Active Auroral Research Program) yang
menyerang Jepang pada 11 Maret 2011 dan mengakibatkan tsunami sepanjang
10 meter di sepanjang sebagian besar garis pantai Jepang. Serangan
tersebut berasal dari sejumlah elemen pemerintahan AS yang terletak di
beberapa pangkalan bawah tanah di New Mexico dan Nevada.
Dalam sebuah pernyataan, Benjamin Fulford, jurnalis keturunan
Kanada-Yahudi yang menetap di Jepang dan telah dinaturalisasi jadi warga
negara Jepang, mengatakan bahwa bencana gempa Jepang berasal di New
Mexico dan Nevada, AS.
Senjata gempa mengerikan HAARP yang mengakibatkan gempa dan tsunami
di Jepang berasal dari bawah tanah di New Mexico dan Nevada, demikian
menurut informasi dari sejumlah sumber Pentagon dan CIA.
Beberapa waktu lalu, Presiden Venezuela juga menyebut Gempa Haiti disebabkan oleh HAARP.
HAARP adalah program penelitian yang didanai bersama oleh Angkatan
Udara AS, Angkatan Laut AS, University of Alaska, dan Defense Advanced
Research Projects Agency (DARPA). Tujuannya diklaim adalah menganalisisi
lapisan ionosfer dan mengembangkan teknologi peningkatan komunikasi
radio di ionosfer dan pengintaian seperti deteksi peluru kendali.
HAARP menjadi subjek dari berbagai teori konspirasi. Sejumlah tokoh
menyebutkan mengenai berbagai motif dan kemampuan tersembunyi dari
proyek tersebut. Peneliti komputer David Naiditch menyebut HAARP "magnet
bagi teori konspirasi." Ia juga mengatakan bahwa proyek tersebut berada
di balik berbagai bencana seperti banjir, kekeringan, angin topan,
hujan badai, dan gempa bumi seperti di Pakistan dan Filipina.
Kartu yang menunjukkan direncanakannya gempa Jepang tersebut tentu
mengejutkan, sama halnya dengan kartu lain yang dikeluarkan jauh sebelum
9/11 dan memperlihatkan menara kembar WTC dirobohkan. Anehnya,
permainan kartu tersebut muncul di toko-toko khusus pada tahun 1995,
jauh sebelum peristiwa sebenarnya terjadi pada 2001.
Kartu tersebut mampu secara akurat menggambarkan serangan WTC secara
terperinci. Gambar yang terdapat di kartu tersebut secara akurat
menggambarkan bahwa salah satu dari dua menara WTC yang pertama
ditabrak. Namun, kartu tersebut juga memperlihatkan kepemimpinan
Illuminati yang diperlihatkan di gedung paling kiri yang bergambar
piramida Illuminati dengan mata yang bisa melihat semua terletak di
puncak piramida. Tulisan di atas kartu tersebut juga langsung menyebut
para pelaku serangan sebagai "teroris."
Namun, tulisan di kartu tersebut menyebutkan "Terrorist Nuke" yang
artinya nuklir teroris, padahal menara kembar ditabrak oleh pesawat
terbang. Hal itu memunculkan tanda tanya dan kemungkinan bahwa menara
kembar diruntuhkan dengan bantuan bom nuklir skala kecil. Ledakan bom
nuklir berskala kecil dapat menjelaskan runtuhnya beton dan kerangka
baja menjadi abu bersama runtuhnya menara, demikian juga dengan panas
luar biasa yang masih tetap terasa di Ground Zero selama beberapa bulan
setelah 9/11.
Kartu lain menggambarkan gedung Pentagon yang terbakar. Kecuali
seseorang mengetahui rencana Illuminati, mustahil ada yang bisa membuat
gambar secara akurat mengenai peristiwa 9/11 pada tahun 1995.
Kedua kartu tersebut menggambarkan dua serangan pada 11 September
2001, pertama terhadap menara kembar, kemudian terhadap Pentagon