Aktivis Desak Al-Jazeera Meliput Aksi Protes di Negara-negara Sekutu Qatar

Written By Juhernaidi on Kamis, 17 Maret 2011 | 12:53:00 PM

Sekelompok aktivis Arab meminta saluran TV satelit Al-Jazeera yang berbasis di Doha Qatar untuk menyiarkan cakupan yang lebih luas dari aksi protes pro-demokrasi di negara-negara yang menikmati hubungan politik mendalam dengan pemerintah Qatar.
"Kami menyerukan Dewan Direksi Al Jazeera untuk mengeluarkan keputusan penting dan menentukan dalam menyiarkan cakupan yang lebih baik dan lebih luas terkait aksi protes yang terjadi di negara-negara yang memiliki kepentingan dengan rezim Qatar seperti Suriah, Arab Saudi dan Bahrain," kata pernyataan yang didistribusikan melalui Facebook dan Twitter.
Al Jazeera baru-baru ini mendapatkan popularitas menyusul siaran mereka yang simpatik atas protes pro-demokrasi di Tunisia, Mesir, dan Libya.
Namun, pakar media mengatakan bahwa stasiun TV berpengaruh tersebut telah gagal untuk fokus pada salah satu program berita mereka dalam meliput aksi protes di Saudi.
Selain itu, situs mereka aljazeera.net hanya menyentuh pada aksi protes dengan menerbitkan laporan dari kantor berita lainnya.
Pada bagian lain, Al Jazeera tampaknya enggan untuk menyiarkan aksi protes di Bahrain, terutama terkait langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Arab Saudi dengan mengirimkan pasukan untuk menumpas demonstran.
Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir, Al Jazeera network, khususnya Al Jazeera berbahasa Inggris, telah lebih memperhatikan aksi protes warga Bahrain.
"Apa yang saya lihat sejauh ini adalah bahwa cakupan Al Jazeera untuk aksi protes di Bahrain, Arab Saudi dan Suriah sangat lemah dibandingkan dengan cakupan yang luas Al Jazeera terhadap revolusi di Mesir dan Tunisia," kata Amr Magdi, seorang aktivis Mesir yang menulis pernyataan di Facebook, mengatakan kepada Al-Masry Al-Youm.
"Ini adalah hak mutlak bagi negara manapun untuk mengambil kepentingan negara-negara lain dalam tindakan mereka. Namun Al Jazeera, seperti yang kita tahu, harusnya tidak membatasi diri pada kepentingan negara (Qatar) yang mendirikan saluran TV tersebut," tulis pernyataan itu.
Stasiun TV Al Jazeera diluncurkan pada tahun 1996 dan sejak itu telah mendapat perhatian di seluruh dunia setelah peristiwa 11 September, 2001 dan invasi Amerika di Irak tahun 2003. Selain itu, dampaknya terhadap masyarakat Arab adalah saluran TV ini tetap tak tertandingi oleh saluran lain.
Pemimpin Libya Muammar Gaddafi dilaporkan telah mengirim utusan ke Qatar untuk menemui Pangeran Hamad bin Khalifa al-Thani meminta dia untuk menekan Al Jazaeera jangan terlalu meliput kekacauan di Libya, menurut sumber-sumber dari kubu oposisi Libya yang ada di Kairo.
Sumber yang sama menambahkan bahwa utusan Libya diberikan penjelasan atas dugaan keterlibatan pasukan Gaddafi dalam pembunuhan juru kamera Al Jazeera Ali Hassan al-Jabir.

Simulasi Jangka Sorong