Siapa Massa Demonstran Pro-Mubarak?

Written By Juhernaidi on Kamis, 03 Februari 2011 | 3:23:00 PM

Siapa Massa Demonstran Pro-Mubarak?
KAIRO - Selama lebih dari seminggu, penentang Presiden Mesir Hosni Mubarak berada di atas angin di Kairo. Polisi dan tentara tak sedikitpun mengusik mereka, setelah demo berdarah Jumat-Sabtu pekan lalu.

Namun, kondisi berubah sejak kemarin. Tepatnya sejak pagi hari setelah Mubarak secara dramatis mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada bulan September, tengah malam sebelumnya. Pendukungnya menyeberang ke Tahrir Square, ribuan orang jumlahnya, dan tiba-tiba demo damai itu berubah menjadi berdarah-darah.

Stus CNN melaporkan, ada kecurigaan  bahwa para demonstran pro-Mubarak tidak hanya warga biasa, namun polisi dan aparat berbaju preman. Atau, preman yang dibayar untuk mengacaukan demo.

Hal ini setidaknya terungkap dari beberapa anggota kelompok pro-Mubarak yang ditangkap. Mereka berteriak-teriak bahwa dirinya telah dibayar untuk mengacaukan massa anti-pemerintah.  Lain ternyata membawa  identifikasi yang merujuk pada aparat kepolisian, meskipun mereka berpakaian biasa.

Shadi Hamid, analis pada Brookings Institution yang berbasis di Qatar, mengatakan kepada CNN bahwa penggunaan kekerasan yang disewa untuk memecah demonstrasi "adalah strategi rezim lama."

"Biasanya, ada sekelompok massa bayaran yang  menunggu di sana," katanya. "Mereka mengenakan pakaian biasa, dan kemudian mereka biasanya akan pergi dan menyerang demonstran Mesir."

Amnesty International mengatakan, pihaknya telah mendokumentasikan bagaimana aparat memang sengaja melakukan pembiaran atas aksi itu. "tentara justru minggir dan meninggalkan area tarung," demikian pernyataan lembaga ini.

"Tampaknya seperti banyak dari kekerasan sedang diatur oleh otoritas Mesir untuk memaksa massa mengakhiri protes anti-pemerintah, mengembalikan kontrol mereka," kata Hassiba haji Sahraoui, wakil direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Seorang jurubicara Kementerian Dalam Negeri membantah di televisi milik pemerintah bahwa polisi berpakaian preman adalah kelompok yang menyerang massa anti-pemerintah. Dia mengatakan jika ada identitas aparat yang ditemukan, artinya itu adalah hasil curian atau palsu.

Beberapa wartawan CNN mendengar dari demonstran pro-Mubarak bahwa mereka bekerja untuk pemerintah. Staf  keamanan dari perusahaan petrokimia nasional mengatakan mereka telah diperintahkan untuk "membantu pemerintah menghalau pemberontak."

Simulasi Jangka Sorong