Kendaraan tempur militer mesir buatan Amerika
Entah itu pesawat tempur F16 yang melintas di
langit Kairo, gas air mata dari perusahaan Combined Systems
International yang dilontarkan di Lapangan Tahrir, Kairo, atau
kebanyakan panser yang menderu di jalan-jalan Alexandria, semuanya
buatan Amerika.
Tak ada negara lain, kecuali Israel, yang
mendapat suntikan dana begitu besar dari pihak Amerika. Menurut
keterangan Kementrian Luar Negeri Mesir, bantuan militer Amerika
Serikat untuk Mesir mengalir di bawah tajuk Pembiayaan Militer Asing,
FMF, rata-rata 1,3 miliar Dolar setahun. Demikian kata William Hartung,
pakar militer dari New America Foundation. "Persenjataan dengan nilai
total 40 miliar Dolar, dikirim AS kepada militer Mesir, sejak Mubarak
menjadi Presiden."
Apakah ekspor senjata ini tetap berlanjut
di tengah krisis yang sedang membelit Mesir, belum dipastikan, kata
juru bicara Obama, Robert Gibbs. "Belum ada keputusan yang diambil.
Kami akan mengevaluasi tindakan pemerintah Mesir, sebelum membuat
keputusan soal bantuan."
Selama ini bantuan senjata diberikan
sesuai prinsip barter. Pasokan helikopter, pesawat tempur, panser,
rudal, senjata dan gas airmata dari AS dipandang oleh Mubarak sebagai
kompensasi yang tidak dapat diganggu gugat untuk upaya Mesir bagi
perdamaian di Timur Tengah, dan ketaatan Mesir terhadap perjanjian
damai dengan Israel. Demikian disebutkan dalam salah satu laporan
rahasia kedutaan AS di Kairo yang dipublikasi situs internet Wikileaks.
Menurut
laporan dari tahun 2009 itu, berkat pasokan senjata AS dan pembicaran
khusus di Kairo, kapal-kapal perang AS diutamakan untuk melewati
Terusan Suez. Dan jet tempur AS boleh setiap saat melintasi wilayah
udara Mesir, kata William Hartung dari New America Foundation, "Baik
militer AS maupun produsen senjata AS sangat berkepentingan terhadap
hubungan baik antara Amerika-Mesir. Perusahaan raksasa Lockhead Martin
memimpin dengan bisnis senilai 3,8 miliar Dolar dalam 10 tahun
terakhir."
Penarik keuntungan kedua terbesar dari bantuan
militer AS kepada Mesir adalah perusahaan General Dynamics, yang
menyuplai tentara Mesir dengan panser senilai 2,5 miliar Dolar. Di
tempat ketiga, produsen roket Boeing dengan 1,7 miliar Dolar.
Entah
itu Lookheed Martin, General Dynamics, Boeing, Raytheon atau General
Electric dan BAE Systems, semua produsen senjata terkemuka AS masuk
dalam daftar resmi Pentagon sebagai pemasok untuk Mesir. Pemerintah di
Kairo memesan persenjataan baik lewat militer AS ataupun langsung
kepada produsen. Rekeningnya, pada akhirnya dilunasi oleh pembayar
pajak di Amerika.