
Puluhan ribu warga Mesir pada Ahad malam (30/11/2011), tetap melakukan konsentrasi di bundaran Al-Tahrir yang terletak di pusat kota. Meski militer memberlakukan jam malam yang kesekian kalinya, namun masyarakat Mesir tetap tidak menghiraukannya. Para pendemo bersikeras melanjutkan aksi protesnya selama Presiden Hosni Mubarak tidak mundur.
Perkembangan
terbaru dari bundaran Al-Tahrir menyebutkan, politisi Mesir dan Mantan
Dirjen Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Mohammad Elbaradei yang
akhir-akhir ini getol melawan rezim Mubarak, bergabung bersama para
pendemo di bundaran Al-Tahrir.
Dilaporkan pula, Persatuan Ulama
Muslimin Sedunia, hari Ahad menyatakan bahwa para pendemo yang gugur
dalam aksi demo karena tembakan peluru pasukan keamanan dihukumi
sebagai syuhada di sisi Allah Swt. Pernyataan resmi organisasi ini yang
juga berpusat di Mesir secara tidak langsung menyatakan fatwa jihad
anti-rezim Mubarak.
Sebelumnya, Yusuf al-Qaradawi, ulama
terkemuka di Mesir, mengeluarkan pernyataan keras anti-pemerintah
Mubarak. Ia menuntut Mubarak segera mundur. Dikatakannya, "Jika punya
sedikit akal, Mubarak sudah seharusnya mengundurkan diri."
Laporan
lainnya menyebutkan, kalangan akademisi Al-Azhar, hari Ahad, bergabung
dengan para pendemo yang berkumpul di bundaran Al-Tahrir. Sebelumnya,
para pembela hukum Mesir juag bergabung bersama para pendemo. Sementara
itu, militer berdasarkan laporan terbaru, mengumumkan hanya
berkosentrasi mengamankan keadaan dan menghindari bentrokan dengan para
pendemo.