
KAIRO--Sekelompok pria bersenjata menyerang sedikitnya empat penjara di Mesir sebelum fajar hari Ahad, mereka membantu membebaskan ratusan aktivis Muslim dan ribuan narapidana lain. Polisi menghilang dari jalan-jalan kota Kairo dan kota-kota lainnya.
Kedutaan besar Amerika di Mesir
mengatakan kepada semua warga Amerika yang berada di negeri itu untuk
mempertimbangkan segera meninggalkan negara itu.
Negara Turki
sudah mengevakuasi sekitar 750 warganya dan pemerintah Cina melarang
perjalanan menuju Mesir serta memblokir kata "Mesir" dalam akses
internet di negeri mereka. Namun upaya evakuasi warga asing terhalang
oleh mogoknya Bandar Udara Internasional Kairo yang tidak mampu
menerbangkan pesawatnya.
Militer Mesir mengirim ratusan pasukan
mereka lagi dan kendaraan lapis baja ke jalan-jalan kota Kairo dan kota
lainnya, tetapi tampaknya militer tidak akan mengambil tindakan
terhadap kelompok pria bersenjata dan para pemuda dengan tongkat yang
mulai menghancurkan mobil dan membuat kerusakan.
Setidaknya
sebuah pusat perbelanjaan di sisi sungai Nil di Kairo terbakar habis
setelah dijarah hari sebelumnya. Bank-bank ditutup atas perintah dari
Bank Sentral Mesir dan pasar saham ditutup. Pasar di Timur Tengah pun
mulai khawatir akan ketidakstabilan yang menimpa Mesir dan negara
sekitarnya.
Para demonstran dari semua segmen masyarakat Mesir
telah turun ke jalan-jalan selama hampir seminggu untuk menyerukan
Presiden Hosni Mobarak, 82 tahun, agar mundur. Di tengah kekacauan
negeri, Mobarak mengangkat mantan kepala intelijen Mesir, purnawirawan
jenderal Omar Suleiman sebagai wakil presiden baru pada hari Sabtu, ini
adalah suatu langkah yang semakin mengabadikan peran utama militer
dalam politik Mesir, Mobarak sendiri juga merupakan mantan militer.
Pejabat
keamanan Mesir mengatakan kepada The Associated Press bahwa pasukan
tentara sedang memburu para tahanan yang melarikan diri, mereka juga
dibantu polisi. Beberapa dilaporkan berhasil ditangkap kembali.