Pendahuluan
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari struktur materi dan interaksinya untuk memahami sistem alam
dan sistem buatan atau teknologi (Sutrisno, Kresnadi dan Kartono, 2007 :
1.27). Pikatan (1999) mengatakan seharusnya fisika tidak sulit
dipelajari karena semua perilakunya dengan mudah dapat dipertemukan
dengan peristiwa nyatanya. Keadaan di sekolah menunjukan siswa kesulitan
mempelajari fisika, karena di dalam fisika menjelaskan
fenomena-fenomena yang mikroskopik dan konsep-konsep yang abstrak. Hal
ini menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Hasil studi International
Educational Achievment (IEA) menunjukan kemampuan IPA peserta didik di
SMP Indonesia menempati urutan ke-40 dari 42 negara yang diteliti
(Rukmana dalam Zulhemi, 2006). Minat belajar fisika yang rendah
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah.
Siswa kurang tertarik belajar fisika disebabkan guru tidak
memanfaatkan media yang menarik bagi siswa pada saat proses pembelajaran
(Siti, 2007). Pembelajaran merupakan usaha dari pendidik agar peserta
didik dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari dengan cara
mengajak peserta didik untuk berfikir (Darsono, 2000:24).
Kemajuan teknologi yang berkembang dengan cepat memberikan pengaruh
di bidang pendidikan. Dunia pendidikan dituntut untuk beradaptasi dengan
kemajuan teknologi dan informasi. Pemanfaatan kemajuan teknologi mampu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar (Aryono,
2006). Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Siti, 2007).
Multimedia interaktif (MMI) merupakan model pembelajaran yang menarik
berbasis teknologi. Model pembelajaran multimedia interaktif (MMI)
diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar (Muhammad ; Setiawan dalam Samsudin, 2008).
Lee, Nicoll, dan Brooks (2005) dalam penelitiannya tentang
”Perbandingan Pembelajaran Berbasis Web secara Inkuiri dan Contoh Kerja
dengan Menggunakan Physlets”, menemukan bahwa siswa merasa tertolong dengan penggunaan model pembelajaran (multimedia interaktif) MMI jenis Physlets,
dalam hal memvisualisasikan konsep-konsep yang bersifat abstrak menjadi
lebih konkret. Model pembelajaran MMI jelas sesuai dengan tujuan
pembelajaran fisika di kelas yaitu menanamkan konsep fisika baik yang
bersifat abstrak maupun konkret. Hendrawan dan Yudhoatmojo (2001) dalam
penelitiannya tentang ”Efektivitas dari Lingkungan Pembelajaran Maya
Berbasis Web (Jaringan)”, juga mengatakan bahwa lingkungan pembelajaran
yang bermedia teknologi (model pembelajaran MMI) dapat meningkatkan
nilai para siswa (konsep), sikap mereka terhadap belajar, dan evaluasi
dari pengalaman belajar mereka. Eni Nuraeni (2006) dari penelitian yang
dilakukannya menyimpulkan multimedia yang digunakan untuk media
pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dengan
taraf kepercayaan 95%. Kesimpulan yang sama diperoleh Kartini (2006)
bahwa model pembelajaran interaktif berbasis komputer dapat meningkatkan
penguasaan konsep, keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan
proses sains siswa SMP.
II. MEDIA PEMBELAJARAN
Media berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau pengantar sedangkan dalam
bahasa Arab media adalah perantara ( ) atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini guru, buku
teks, dan lingkungan merupakan media. Dalam proses belajar mengajar
media sering diartikan sebagai alat-alat, grafis, photo grafis atau
elektronik.
AECT (Assciation of Education and Comunication Technology,
1977) dalam (Azhar Arsyad, 2006) memberi batasan tentang media sebagai
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Sedangkan yang dimaksud media pembelajaran adalah saluran
yang menyampaikan pesan dari sumber pesan (guru) ke penerima pesan
(siswa) sehingga dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. (Ida
Murni, 2006). Tiga alasan guru menggunakan media visualisasi dalam
berkomunikasi adalah : 1). Menarik perhatian siswa, unsur ini sangat
penting dalam pembelajaran karena dengan adanya perhatian timbul
motivasi untuk belajar.
2). Effisiensi, gambar visual dapat
mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan nyata, serta dapat mempercepat
pemahaman pesan secara lebih komprehensi.
3). Effektif, penyajian
melalui media/visual dapat membuat siswa lebih terkonsentri.
Jenis-jenis media yang digunakan hendaknya sesuai dengan materi yang
akan diberikan. Media yang dirancang dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu :
1). Media sederhana,
2). Media tiga dimensi,
3). Media
Elktronik, meliputi : OHP, Video/Televisi, Film, Audio, Multi Media
(Komputer, Power point), dan Internet.
Untuk memilih media pembelajaran yang tepat guru harus memahami
bagaimana sasaran siswa dan sifat materi ajar. Karena tidak ada satu
media yang cocok untuk semua bidang materi ajar maka guru harus selalu
belajar mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi yang dapat membantu guru
dalam mempersiapkan pembelajaran serta dapat menggunakan secara tepat,
sehingga siswa tertantang belajar dengan berfikir kreatif. Dilihat dari
segi perkembangan teknologi menurut Seels dan Glasgow dalam (Azhar
Arsyad, 2006) media dikelompokkan menjadi, media tradisional dan media
teknologi mutakhir. Media teknologi mutakhir meliputi : media berbasis
telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor (Computer-assisted intrugtion, Permainan computer, Sistem tutor intelijen, Interaktif, Hypermedia, Compact).
Pemanfaatan komputer untuk media pendidikan sering dinamakan pembelajaran dengan bantuan computer (CAI), atau Computer Assisted Learning (CAL).
Yang dimaksud pembelajaran multi media elektronik berbasis teknologi
adalah dengan menggunakan program Power Point. Media pembelajaran
presentasi power point ini bukan satu-satunya tetapi divariasikan dengan
media lain yang relevan dan menarik.
Program Microsoft Power Point merupakan program aplikasi untuk
presentasi pembelajaran, sehingga membuat tampilan di layar proyektor
silih berganti. Setiap tampilan disebut slide yang dapat dimasukkan
gambar maupun suara. Langkah-langkah persiapan media ini dimulai dengan
menjalankan program power point, membuat slide presentasi, memasukkan
animasi yang sesuai dengan informasi yang ditampilkan, dapat ditambah
dengan sound from clip organizer sehingga tampilan slide sangat menarik bagi siswa.
Oleh karena itu, Elangoan, 1999, Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997;
Utarini, 1997, dalam soekartawi (2003), menyatakan bahwa internet pada
dasarnya memberikan manfaat antara lain:
1) Tersedianya fasilitas
e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan
berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan
waktu.
2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari;
3) Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4)
Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih
mudah. 5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6) Berubahnya
peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;
7) Relatif lebih
efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi
atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka
yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.
Penggunaan Komputer sebagai media pembelajaran memiliki format
penyajian yang terdiri atas;
1) tutorial terprogram, yakni seperangkat
tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu
diprogramkan,
2) tutorial intelijen, dalam tutorial ini ada dialog
antara siswa dan komputer , 3) drill and practice, disini komputer
digunakan sebagai alat untuk melatih siswa mengerjakan soal-soal latihan
dari bank soal yang tersedia di situs internet yang dapat diakses
menggunakan komputer dimana saja tidak mesti di ruang kelas, dan
4)
simulasi, memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif
dan perorangan (Arsyad Azhar, 2006).
Komputer juga merupakan alat yang dapat digunakan sebagai metode
pembelajaran yang dikenal dengan metode computer asssisted learning
(CAL). Metode ini digunakan untuk kegiatan belajar yang berstruktur,
dimana komputer diprogramkan dengan permasalahan-permasalahan yang
terstruktur sesuai dengan konsep-konsep yang telah ditetapkan dalam
kurikulum tiap-tiap mata pelajaran.
Siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut atau mencari jawaban
dengan mempergunakan komputer dan seketika itu juga jawaban siswa akan
diproses secara elektronik dan dalam beberapa detik siswa sudah dapat
mengetahui jawaban atau umpan balik jawaban tersebut. Dalam hal ini
metode CAL dapat membuat siswa maju dalam penguasaan materi yang
dipelajarinya sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing dalam
memahami pelajaran yang dipelajarinya (Yamin Martinis, 2007).
Berdasarkan kegunaan komputer seperti yang telah diuraikan di atas,
maka sudah sepantasnya komputer dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
membantu pemercepatan proses pembelajaran fisika baik di kelas dalam
bentuk program pembelajaran terstruktur maupun di luar kelas dalam
bentuk program pembelajaran mandiri. Apabila hal ini yang ditempuh oleh
guru, maka sebaiknya guru memanfaatkan Internet sebagai sumber belajar bagi siswa secara mandiri.
Saat ini keberadaan internet belum umum dan belum banyak dipilih oleh
para guru untuk digunakan secara rutin dan maksimal bagi keperluan
pembelajaran. Padahal ada banyak situs di Internet yang dapat digunakan
bagi keperluan pembelajaran fisika baik sebagai media pembelajaran,
sumber belajar maupun sebagai tutorial mandiri. Sebagai contoh ;
invir.com, e-dukasi.net , /www.scribd.com, http://id.wordpress.com/tag/soal-soal/, dan lain-lain.