BBM naik. Apakah semakin makmurkah rakyat? Biasanya kan BBM naik
pasti selalu diiringi dengan harga kebutuhan pokok yang juga naik. Di
sinilah rakyat yang akan menerima akibatnya. Heran, BBM kok vital
sekali. Kayak alat vital saja. Keinjak dikit saja menjerit hingga ke
negeri tetangga. Ya, harus disadari sich. BBM naik maka otomatis harga
kebutuhan naik. Kok gitu? Contoh, Ya kan yang bawa beras mobil. Mobil
untuk ngangkut beras perlu bensin atau solar. Lah kalau solarnya naik
barang yang diangkutnya akan naik juga. Kecuali kalau mobil / alat
transportasinya bisa pakai air kencing atau air laut. Jadi ketika alat
pembakarnya habis bisa tinggal pergi ke pinggir pantai lalu ambil air
laut. Tapi ujung-ujung nya jika air laut digunakan untuk transportasi
maka air laut jadi tidak gratis. he he he.
Katanya sich BBM akan naik pada bulan April. Dalam wawancara di sebuah stasiunTV swasta, reporter TV bilang begini : apa
pendapat anda sekarang, sekalipun akan berkata dengan lantang sekali,
pemerintah tidak akan mengurungkan rencana untuk menaikkan BBM.
Jadi suara anda tidak akan berarti apa-apa. Begitu kira-kira cuplikan
pertanyaan reporter. Saya lupa bagaimana jawabannya. Padahal yang
diwawancarai itu seorang tokoh terkenal loh. Seorang tokoh tidak akan
bisa didengar suaranya, Apalagi rakyat… He he he. Apalagi Blogger.
Akhirnya, apa mau dikata. Rakyat memang
harus selalu menerima apa yang terjadi. Rakyat itu ibarat kerikil. Jika
diperlukan bisa menjadi bahan beton yang kokoh sebuah bangunan. Tapi
giliran berada di tengah jalan harus menerima dengan ikhlas untuk
diinjak-injak oleh siapa saja. Kasihan rakyat, kasihan rakyat. BBM naik,
barang-barang naik. Daya beli rakyat jadi menyedihkan. Semoga wakil
wakil kita ( anggota DPR ) bisa memberikan solusi terbaik agar rakyat
tidak selalu dikorbankan dari keputusan-keputusan pemerintah kita. BBM naik, asal rakyat sejahtera, kenapa tidak? Why not?
Jadi, kalau anda, Setujukah anda BBM Naik?