Pengantar
Pernah menumpang mobil ? masa belum
Ketika kita menumpang mobil yang sedang bergerak di tikungan, biasanya
tubuh kita terhempas ke kiri jika mobil menikung ke kanan atau
sebaliknya tubuh kita terhempas ke kanan jika mobil menikung ke kiri.
Aneh ya, mengapa tubuh kita bisa terhempas ? fenomena ini tidak hanya
terjadi ketika kita menumpang mobil saja tetapi juga ketika kita
menumpang setiap benda yang bergerak melingkar.
Masih ada lagi yang menarik. Jika kita
berada di dalam sebuah mobil yang mula-mula diam, biasanya tubuh kita
terhempas ke belakang jika mobil bergerak secara tiba-tiba ke depan.
Demikian juga sebaliknya, jika mobil yang sedang kita tumpangi sedang
bergerak kencang direm secara tiba-tiba maka tubuh kita akan sempoyongan
ke depan. Jika dirimu pernah belajar hukum I Newton maka pasti tidak
asing lagi dengan ulasan ini. Menurut hukum I newton, fenomena ini
terjadi karena adanya inersia atau kelembaman. Setiap benda yang sedang
diam cenderung untuk diam alias tidak mau bergerak, sebaliknya setiap
benda yang sedang bergerak cenderung untuk tetap bergerak.
Nah, bagaimana jika yang kita tinjau
bukan penumpang tetapi sebuah kelereng, misalnya ? jika kita meletakkan
sebuah kelereng di atas lantai mobil maka kelereng akan bergerak ke
belakang (kelereng dipercepat ke belakang) ketika mobil dipercepat ke
depan. Sebaliknya jika mobil yang sedang bergerak direm secara
tiba-tiba (mobil diperlambat) maka kelereng akan bergerak ke depan
(kelereng dipercepat ke depan). Ingat ya, dalam kasus ini kelereng
mengalami percepatan… Hal yang sama bisa juga terjadi pada penumpang,
sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Kadang penumpang hanya terhempas
saja, kadang penumpang bisa saja terlempar… ketika penumpang terlempar,
penumpang tersebut juga mengalami percepatan… nah, apakah peristiwa ini
hanya bisa dijelaskan dengan inersia alias kelembaman ?
Gaya semu
Dalam hukum II newton, kita belajar
bahwa jika sebuah benda mengalami percepatan maka pasti ada gaya total
yang bekerja pada benda tersebut. Dalam hal ini setiap percepatan pasti
terjadi akibat adanya gaya total. Gaya total tuh jumlah semua gaya yang
bekerja pada suatu benda… gaya total bisa saja berupa sebuah gaya
tunggal seperti gaya dorong, gaya tarik, gaya tendang
, gaya tegangan tali, gaya normal, gaya gravitasi dkk… gaya total juga
bisa saja merupakan jumlah dari beberapa gaya yang bekerja pada suatu
benda.
Sekarang mari kita tinjau kasus
terlemparnya penumpang atau kelereng yang dipercepat menggunakan hukum
II newton.. Hukum II newton mengatakan bahwa jika suatu
gaya total bekerja pada benda, maka benda tersebut akan mengalami
percepatan, di mana arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya. Kalimat ini bisa dibalik menjadi seperti ini : jika
suatu benda mengalami percepatan maka pasti ada gaya total yang bekerja
pada benda tersebut, di mana arah percepatan benda sama dengan arah
gaya total yang bekerja padanya… Btw, benarkah ada gaya total yang bekerja pada kelereng yang dipercepat atau penumpang yang terlempar ?
Jika kita berada di dalam sebuah mobil,
pada tubuh kita hanya bekerja gaya gravitasi alias gaya berat dan gaya
normal. Kedua gaya ini bekerja pada arah vertikal, bukan pada arah
horisontal. Demikian halnya dengan kelereng… jika kita meletakkan sebuah
kelereng dalam mobil maka pada kelereng hanya bekerja gaya gravitasi
dan gaya normal. Sekali lagi, kedua gaya ini bekerja pada arah vertikal,
bukan pada arah horisontal… jika mobil dipercepat kedepan maka kelereng
akan dipercepat ke belakang. Demikian halnya dengan penumpang jika
penumpang terlempar ke belakang (penumpang dipercepat ke belakang)
ketika mobil dipercepat ke depan…. Perhatikan bahwa percepatan yang
dialami oleh kelereng atau penumpang terjadi pada arah horisontal, bukan
vertikal.. tidak ada gaya yang bekerja pada arah horisontal. Hanya ada
gaya yang bekerja pada arah vertikal, yakni gaya gravitasi dan gaya
normal… satu-satunya gaya yang bekerja pada arah horsiontal adalah gaya
gesekan. Btw, gaya ini bekerja pada roda mobil… gaya ini yang
menyebabkan mobil mengalami percepatan.
Jika tidak ada gaya berarah horisontal
yang bekerja pada penumpang atau kelereng, mengapa penumpang atau
kelereng bisa mengalami percepatan pada arah horisontal ? bukankah hukum
II newton mengatakan bahwa jika suatu benda mengalami percepatan maka
pasti ada gaya yang bekerja pada benda tersebut ? wah, berarti hukum II
newton keliru!! Perlu diperbaikikah ? tidak perlu… hukum II newton benar
adanya… hukum II newton terbukti benar dalam banyak persoalan. Tetapi
untuk kasus kelereng dan penumpang sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
hukum II newton tidak berlaku… istilah kerennya, kelereng atau
penumpang tersebut berada dalam kerangka acuan non inersia alias
kerangka acuan yang dipercepat… dalam kerangka acuan noninersia, hukum
newton tidak berlaku.
Lalu bagaimana kita menjelaskan kasus penumpang atau kelereng yang terlempar
tersebut ? Agar bisa menjelaskan hal tersebut, kita terpaksa
menggunakan hukum II newton… kok terpaksa sich ? yupz… satu-satunya
hukum fisika yang menjelaskan hubungan antara percepatan dan penyebab
terjadinya percepatan (gaya) adalah hukum II newton… jadi mau tidak mau
kita terpaksa mengatakan bahwa ada gaya yang bekerja pada penumpang atau
kelereng. Nah, gaya ini kita beri julukan gaya semu alias gaya palsu
alias gaya inersia. gaya semu benar-benar tidak ada… ini cuma rekaan
atau karangan kita saja supaya bisa menjelaskan persoalan penumpang atau
kelereng yang dipercepat… Sebaliknya gaya seperti gaya tarik, gaya
dorong, gaya tegangan tali, gaya gesekan dkk benar-benar ada. Besarnya
gaya semu yang bekerja pada penumpang atau kelereng yang terlempar dianggap sama dengan ma, di mana m = massa benda yang dipercepat dan a = besar percepatan yang dialami oleh benda tersebut.
Gaya sentrifugal
Ketika kita menumpang mobil yang sedang
bergerak di tikungan, biasanya tubuh kita terhempas atau terlempar ke
kiri jika mobil menikung ke kanan atau sebaliknya tubuh kita terhempas
atau terlempar ke kanan jika mobil menikung ke kiri. Mengapa tubuh kita
bisa terhempas atau terlempar ? dengan kata lain, mengapa tubuh kita
dipercepat ? Hukum II newton mengatakan bahwa di mana ada percepatan
maka di situ ada gaya
Karena tubuh kita terhempas atau terlempar atau dipercepat ke kiri
ketika mobil menikung ke kanan, berarti ada gaya berarah ke kiri yang
bekerja pada tubuh kita. Demikian juga jika tubuh kita dipercepat ke
kanan ketika mobil menikung ke kiri berarti ada gaya berarah ke kanan
yang bekerja pada tubuh kita. Benarkah ada gaya yang mempercepat tubuh
kita ?

Sebelum menyimpulkan apakah ada gaya
yang mempercepat tubuh kita, mari kita tinjau gaya-gaya yang bekerja
baik pada penumpang atau pada mobil. Ketika kita duduk dala mobil, hanya
ada gaya gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada tubuh kita. Kedua
gaya gaya ini bekerja pada arah vertikal, bukan horisontal… Gaya yang
bekerja pada arah horisontal adalah gaya gesekan, tetapi gaya ini
bekerja di roda mobil. Gaya gesekan berperan sebagai gaya sentripetal
yang mempercepat mobil ke pusat tikungan sehingga mobil bisa menikung…
Sekali lagi, hukum newton tidak berlaku
dalam mobil yang sedang menikung. Mobil yang sedang menikung atau mobil
yang sedang mengalami percepatan setripetal termasuk kerangka acuan
noninersia. Penumpang yang terlempar dikatakan berada dalam kerangka
acuan noninersia. Bagaimana menjelaskan keanehan ini ? Hukum II newton
dirombak sajakah ? huft, jangan dunk, tidak perlu… Kita bisa
mengakalinya. Mau tidak mau, kita berpura-pura
mengatakan ada gaya yang bekerja pada penumpang yang terhempas atau
terlempar atau dipercepat…. Gaya yang bekerja pada penumpang diberi
julukan gaya sentrifugal… sentrifugal artinya menjahui pusat lingkaran.
Arah gaya ini sama dengan arah terhempas atau arah terlemparnya
penumpang ketika mobil menikung, yakni menjauhi pusat lingkaran… besar
gaya sentrifugal dianggap sama dengan mar, di mana m = massa benda yang terlempar dalam mobil atau benda apapun yang sedang bergerak melingkar dan ar = besar percepatan sentripetal.
Agar dirimu lebih memahami penjelasan gurumuda, alangkah tidak baiknya jika dirimu mempelajari dulu materi percepatan, gaya berat dan gaya normal, hukum I newton, Hukum II newton, Gaya sentripetal.
Sekian ya, sampai jumpa lagi di episode berikutnya… mohon maaf lahir
banting jika dirimu puyeng-puyeng atau bahkan sampai mual-mual bye…
Referensi :
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.