Jakarta:
Pemerintah Indonesia akan melakukan lobi negara-negara anggota Gerakan
Non-Blok (GNB) untuk mendukung Palestina menjadi anggota Perserikatan
bangsa Bangsa (PBB), kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael
Tene.
"Indonesia akan melakukan upaya-upaya untuk mendukung Palestina menjadi anggota PBB, dan sikap pemerintah tersebut sudah tercermin sejak Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Gerakan Non Blok dan Pertemuan Peringatan 50 tahun GNB di Bali, Mei lalu," katanya di Jakarta, Kamis (9/9).
Tene mengemukakan, sejumlah negara anggota GNB masih ada yang belum memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina. Oleh karena itu, katanya, Pemerintah RI akan melakukan pendekatan kepada sejumlah negara tersebut untuk mengakui Palestina.
"Ada sejumlah negara yang belum memberikan pengakuan, oleh karena itu pemerintah akan berusaha mendekati dan mendorong mereka untuk mendukung Palestina menjadi anggota PBB," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, pengamat masalah Timur Tengah, Broto Wardoyo, mengatakan bahwa kendala yang akan dialami Palestina adalah adanya kesepakatan dari kelima negara anggota PBB untuk menerima Palestina.
"Sebagian besar masyarakat internasional sudah mengakui Palestina sebagai negara, namun yang dibutuhkan di sini juga penerimaan dari negara anggota PBB untuk Palestina," kata Broto.
Ia menambahkan, dari kelima negara anggota PBB tersebut, yang menjadi kendala utama bagi Palestina untuk bergabung menjadi anggota adalah Amerika Serikat.
"Meskipun belum menyatakan dengan resmi, tapi sudah jelas Amerika akan sulit untuk menerima Palestina sebagai anggota PBB," katanya.
Namun demikian, ia menilai, dukungan internasional terhadap Palestina tidak menutup kemungkinan untuk negara tersebut bergabung ke dalam keanggotaan PBB.
Pertemuan Tingkat Menteri GNB, yang diselenggarakan di Beograde, Serbia, Selasa (6/9), menyatakan dukungan sejumlah negara anggota kepada Palestina untuk menjadi anggota PBB, seperti dilaporkan AFP.
Menteri Luar Negeri Mesir, Mohammed Kamel Amr, yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, mengataka nbahwa sebagian besar anggota GNB telah mengakui negara Palestina.
Namun, sebagaimana dilaporkan AFP, dia belum dapat memastikan bahwa seluruh anggota GNB, yang berjumlah 118 negara, akan memberikan suara bagi Palestina dalam Sidang Umum PBB yang akan diselenggarakan bulan September ini.
"Indonesia akan melakukan upaya-upaya untuk mendukung Palestina menjadi anggota PBB, dan sikap pemerintah tersebut sudah tercermin sejak Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Gerakan Non Blok dan Pertemuan Peringatan 50 tahun GNB di Bali, Mei lalu," katanya di Jakarta, Kamis (9/9).
Tene mengemukakan, sejumlah negara anggota GNB masih ada yang belum memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina. Oleh karena itu, katanya, Pemerintah RI akan melakukan pendekatan kepada sejumlah negara tersebut untuk mengakui Palestina.
"Ada sejumlah negara yang belum memberikan pengakuan, oleh karena itu pemerintah akan berusaha mendekati dan mendorong mereka untuk mendukung Palestina menjadi anggota PBB," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, pengamat masalah Timur Tengah, Broto Wardoyo, mengatakan bahwa kendala yang akan dialami Palestina adalah adanya kesepakatan dari kelima negara anggota PBB untuk menerima Palestina.
"Sebagian besar masyarakat internasional sudah mengakui Palestina sebagai negara, namun yang dibutuhkan di sini juga penerimaan dari negara anggota PBB untuk Palestina," kata Broto.
Ia menambahkan, dari kelima negara anggota PBB tersebut, yang menjadi kendala utama bagi Palestina untuk bergabung menjadi anggota adalah Amerika Serikat.
"Meskipun belum menyatakan dengan resmi, tapi sudah jelas Amerika akan sulit untuk menerima Palestina sebagai anggota PBB," katanya.
Namun demikian, ia menilai, dukungan internasional terhadap Palestina tidak menutup kemungkinan untuk negara tersebut bergabung ke dalam keanggotaan PBB.
Pertemuan Tingkat Menteri GNB, yang diselenggarakan di Beograde, Serbia, Selasa (6/9), menyatakan dukungan sejumlah negara anggota kepada Palestina untuk menjadi anggota PBB, seperti dilaporkan AFP.
Menteri Luar Negeri Mesir, Mohammed Kamel Amr, yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, mengataka nbahwa sebagian besar anggota GNB telah mengakui negara Palestina.
Namun, sebagaimana dilaporkan AFP, dia belum dapat memastikan bahwa seluruh anggota GNB, yang berjumlah 118 negara, akan memberikan suara bagi Palestina dalam Sidang Umum PBB yang akan diselenggarakan bulan September ini.