Pendekatan sosial budaya solusi terbaik kerusuhan Ambon (?)

Written By Juhernaidi on Selasa, 13 September 2011 | 1:38:00 PM

JAKARTA  – Tindakan menurunkan aparat keamanan dalam jumlah besar pascakerusuhan yang terjadi di Ambon untuk melakukan pengamanan dianggap kurang tepat. Pendekatan tersebut dianggap justru akan memunculkan ketegangan-ketegangan baru.

Demikian yang diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR, Pramono Anung di gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/9/2011). Lebih lanjut ia berpendapat seharusnya upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah adalah pendekatan secara budaya dan sosial.
“Pendekatan yang paling baik terhadap masalah di Maluku adalah pendekatan sosial, budaya, kekerabatan dan kekeluargaan. Apalagi Ambon sekarang ini jadi daerah tujuan wisata,”ujarnya.
Apabila pemerintah tetap memfokuskan diri kepada penambahan personel aparat keamanan justru hal itu tidak akan efektif menciptakan perdamaian di Ambon. Terkait pendekatan secara sosial budaya serta kekeluargaan yang ia ungkapkan, Pramono mengatakan dirinya sudah melihat apa yang terjadi sebenarnya di Maluku.
“Mudah-mudahan konflik di Ambon tidak meluas sebab saya sudah 10 kali ke Ambon, masyarakat Maluku sebenarnya sangat toleran,” jelasnya.
Pramono juga menyesalkan pemerintah daerah dan pusat yang terkesan lamban menangani konflik tersebut.
“Aparat di lokasi cukup kecil dan terjadi disinformasi. Konflik ini kan tidak terlalu menjadi besar kalau Pemda dan Pempus turun tangan waktu itu. Persoalan ini besar karena pemberitaan yang simpang siur, info dari mulut ke mulut. Saya tidak salahkan media, tapi informasi dari mulut ke mulut seperti jejaring sosial seperti nge-tweet padahal tidak di lokasi,” pungkasnya.

Simulasi Jangka Sorong