Pada serangannya yang pertama, tiga misil
diluncurkan dan tepat mengenai sebuah rumah di wilayah Waziristan dekat
Afghanistan, agen intelegensi dan saksi mata mengatakan.
"Menurut informasi yang kami terima, lima orang militan tewas dalam kejadian itu", kata seorang agen.
Sedang seorang saksi mata bernama Ismail Wazir menuturkan, "Sembilan mayat telah dievakuasi dari tempat ledakan".
Rumah tersebut berada di desa Zharki, dekat Mir Ali, terkena ledakan tepat pukul lima sore waktu setempat.
Sedang serangan kedua hanya selang beberapa jam setelah serangan
pertama, terjadi di wilayah Wana di Selatan Waziristan. Sepuluh orang
dilaporkan tewas.
Seorang koresponden Aljazeera di Pakistan
melaporkan, "Dua serangan itu adalah pertama kalinya sejak Barack
Hussein Obama dilantik menjadi Presiden AS yang baru dan mengatakan akan
mengirimkan duta istimewanya ke Afghanistan dan Pakistan di malam
pertemuannya dengan Presiden Pakistan.
Presiden Pakistan membahas masalah serangan AS yang
semakin gencar terjadi, yang membunuh penduduk sipil sebanyak pasukan
bersenjata dan mengakibatkan kemarahan di wilayah tersebut.
Dikecewakan kegagalan pemerintahan Pakistan dalam
menangani pergerakan kelompok Al-Qaeda dan para pejuang Taliban di
Afghanistan, AS memutuskan untuk mengambil tindakan selanjutnya tahun
lalu.
Terhitung sekitar 30 serangan udara terjadi pada
2008, menurut laporan Reuters, dengan lebih dari setengahnya terjadi
pada awal September.
Serangkaian serangan tersebut menewaskan sedikitnya 220 orang, menurut laporan agen intelegensi Pakistan.
Tentu saja pemerintahan Pakistan berang dengan
serangan tersebut, mengatakan mereka diserang di wilayah kekuasaan
mereka sendiri, dan akan menghentikan usaha mereka untuk mengurangi
kegiatan para pejuang kemerdekaan.
Serangan terbaruterjadi tepat sehari setelah Obama
menetapkan Richard Holbrooke sebagai duta istimewa untuk Afghanistan
dan Pakistan.
Pakistan berharap pemerintahan baru AS akan
meninjau ulang kebijakannya meski Obama dalam kampanyenya telah
mengatakan akan menindaklanjuti masalah tersebut secepatnya.
Asif Ali Zardari, Presiden Pakistan, dan Jendral
Ashfaq Kayani, kepala militer Pakistan, bertemu dengan David Petraeus,
kepala Pusat Komando AS, di Islamabad Kamis lalu guna membicarakan cara
AS dalam mengatasi masalah kelompok kemerdekaan.
AS dan Afghanistan menyebut Pakistan tidak
bersungguh-sungguh dalam menghadapi para pejuang di wilayah mereka, yang
telah melakukan serangan terhadap AS dan PBB.
Pemerintah Pakistan mengelak tuduhan tersebut.
Sementara itu Gedung Putih menolak untuk memberi komentar seputar dua serangan rudal AS di Pakistan.
"Sebagaimana yang anda tahu, saya tidak akan memberikan komentar
apapun mengenai tragedi itu", kata jubir Gedung Putih Robert Gibbs dalam
jumpa persnya dengan para wartawan seputar kejadian tersebut.