Gerak vertikal ke bawah
Gerak vertikal ke bawah sangat mirip dengan gerak jatuh bebas, cuma beda tipis…
kalau pada gerak jatuh bebas, kecepatan awal benda, vo = 0, maka pada
gerak vertikal ke bawah, kecepatan awal (vo) benda tidak sama dengan
nol. Contohnya begini… kalau buah mangga dengan sendirinya terlepas dari
tangkainya dan jatuh ke tanah, maka buah mangga tersebut melakukan
Gerak Jatuh Bebas. Tapi kalau buah mangga anda petik lalu anda lemparkan
ke bawah, maka buah mangga melakukan gerak Vertikal Ke bawah. Atau
contoh lain… anggap saja anda sedang memegang batu… nah, kalau batu itu
anda lepaskan, maka batu tersebut mengalami gerak Jatuh bebas.. tapi
kalau batu anda lemparkan ke bawah, maka batu mengalami Gerak Vertikal
Ke bawah. Pahami konsep ini baik-baik, karena jika tidak dirimu akan
kebingungan dengan rumusnya……..
Karena gerak vertikal merupakan contoh
GLBB, maka kita menggunakan rumus GLBB. Kita tulis dulu rumus GLBB ya,
baru kita bahas satu per satu……
vt = vo + at
s = vo t + ½ at2
vt2 = vo2 + 2as
Kalau dirimu paham konsep Gerak Vertikal
Ke bawah, maka persamaan ini dengan mudah diubah menjadi persamaan
Gerak Vertikal Ke bawah.
Pertama, percepatan pada gerak vertikal = percepatan gravitasi ( a = g)
Kedua, ketiga melakukan gerak
vertikal ke bawah, kecepatan awal benda bertambah secara konstan setiap
saat (benda mengalami percepatan tetap). Karena benda mengalami
percepatan tetap maka g bernilai positif.
Ketiga, kecepatan awal tetap disertakan karena pada Gerak Vertikal ke bawah benda mempunyai kecepatan awal.
Keempat, karena benda bergerak vertikal maka s bisa kita ganti dengan h atau y.
Dengan demikian, jika persamaan GLBB di
atas diubah menjadi persamaan Gerak Vertikal ke bawah, maka akan kita
peroleh persamaan Gerak Vertikal ke bawah sebagai berikut :
vt = vo + gt
h = vo t + ½ gt2
vt2 = vo2 + 2gh
Contoh soal 1 :
Misalnya anda memanjat pohon mangga
untuk memetik buah mangga. Setelah dipetik, buah mangga anda lempar ke
bawah dari ketinggian 10 meter, dengan kecepatan awal 5 m/s. Berapa
kecepatan buah mangga ketika menyentuh tanah ? g = 10 m/s2
Panduan jawaban :
Karena diketahui h, vo dan g, maka kita menggunakan persamaan :
vt2 = vo2 + 2gh
vt2 = (5 m/s)2 + 2(10 m/s2) (10 m)
vt2 = 25 m2/s2 + 200 m2/s2
vt2 = 225 m2/s2
vt = 15 m/s
Contoh soal 2 :
Dari atap rumah, anda melempar sebuah
bola ke bawah dengan kecepatan 10 m/s. Jika anda berada pada ketinggian
20 m dari permukaan tanah, berapa lama bola yang anda lemparkan berada
di udara sebelum menyentuh permukaan tanah ? g = 10 m/s2
Panduan jawaban :
Untuk menghitung selang waktu yang dibutuhkan bola ketika berada di udara, kita bisa menggunakan persamaan :
vt = vo + gt
Berhubung kecepatan akhir bola (vt) belum diketahui, maka terlebih dahulu kita hitung kecepatan akhir bola sebelum menyentuh permukaan tanah :
Karena diketahui telah diketahui h, vo dan g, maka kita menggunakan persamaan :
vt2 = vo2 + 2gh
vt2 = (10 m/s)2 + 2(10 m/s2) (20 m)
vt2 = 100 m2/s2 + 400 m2/s2
vt2 = 500 m2/s2
vt = 22,36 m/s
Sekarang kita masukan nilai vt ke dalam persamaan vt = vo + gt
22,36 m/s = 10 m/s + (10 m/s2)t
22,36 m/s – 10 m/s = (10 m/s2)t
12,36 m/s = (10 m/s2) t
t = (12,36 m/s) : (10 m/s2)
t = 1,2 sekon
Jadi setelah dilempar, bola berada di udara selama 1,2 sekon.
Gerak Vertikal Ke atas
Setelah pemanasan dengan soal gerak
vertikal ke bawah yang gurumuda sajikan di atas, sekarang mari kita
bergulat lagi dengan Gerak Vertikal ke Atas. Analisis Gerak Jatuh Bebas
dan Gerak Vertikal ke bawah lebih mudah dibandingkan dengan Gerak
Vertikal ke atas. Hala… gampang kok… santai saja. Oya, sebelumnya
terlebih dahulu anda pahami konsep Gerak Vertikal ke atas yang akan
dijelaskan berikut ini.
Gerak vertikal ke atas itu bagaimana ? apa bedanya gerak vertikal ke atas dengan gerak vertikal ke bawah ?
Ada bedanya….
Pada gerak vertikal ke bawah, benda
hanya bergerak pada satu arah. Jadi setelah diberi kecepatan awal dari
ketinggian tertentu, benda tersebut bergerak dengan arah ke bawah menuju
permukaan bumi. Terus bagaimana dengan Gerak Vertikal ke atas ?
Pada gerak vertikal ke atas, setelah
diberi kecepatan awal, benda bergerak ke atas sampai mencapai ketinggian
maksimum. Setelah itu benda bergerak kembali ke permukaan bumi.
Dinamakan Gerak Vertikal Ke atas karena benda bergerak dengan arah ke
atas alias menjahui permukaan bumi. Persoalannya, benda tersebut tidak
mungkin tetap berada di udara karena gravitasi bumi akan menariknya
kembali. Dengan demikian, pada kasus gerak vertikal ke atas, kita tidak
hanya menganalisis gerakan ke atas, tetapi juga ketika benda bergerak
kembali ke permukaan bumi… ini yang membuat gerak vertikal ke atas
sedikit berbeda…
Karena gerakan benda hanya dipengaruhi
oleh percepatan gravitasi yang bernilai tetap, maka gerak vertikal ke
atas termasuk gerak lurus berubah beraturan. Dengan demikian, untuk
menurunkan persamaan Gerak Vertikal ke atas, kita tetap menggunakan
persamaan GLBB.
Kita tulis kembali ketiga persamaan GLBB :
vt = vo + at
s = vo t + ½ at2
vt2 = vo2 + 2as
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menganalisis Gerak Vertikal ke atas
Pertama, percepatan pada gerak vertikal = percepatan gravitasi ( a = g).
Kedua, ketika benda bergerak ke
atas, kecepatan benda berkurang secara konstan setiap saat. Kecepatan
benda berkurang secara konstan karena gravitasi bumi bekerja pada benda
tersebut dengan arah ke bawah. Masa sich ? Kalau gravitasi bumi
bekerja ke atas, maka benda akan terus bergerak ke atas alias tidak
kembali ke permukaan bumi. Tapi kenyataannya tidak seperti itu… Karena
kecepatan benda berkurang secara teratur maka kita bisa mengatakan bahwa
benda yang melakukan gerak vertikal ke atas mengalami perlambatan
tetap. Karena mengalami perlambatan maka percepatan gravitasi bernilai
negatif.
Kedua, karena benda bergerak vertikal maka s bisa kita ganti dengan h atau y.
Ketiga, pada titik tertinggi, tepat sebelum berbalik arah, kecepatan benda = 0.
Jika persamaan GLBB di atas diubah menjadi persamaan Gerak Vertikal ke atas, maka akan diperoleh persamaan berikut ini :
vt = vo – gt
h = vo t – ½ gt2
vt2 = vo2 – 2gh
Contoh soal 1 :
Sebuah bola dilempar ke atas dan mencapai titik tertinggi 10 meter. Berapa kecepatan awalnya ? g = 10 m/s2
Panduan jawaban :
Ingat ya, pada titik tertinggi kecepatan bola = 0.
Soal ini gampang… karena diketahui kecepatan akhir (vt = 0) dan tinggi (h = 10 m), sedangkan yang ditanyakan adalah kecepatan awal (vo), maka kita menggunakan persamaan :
vt2 = vo2 – 2gh
0 = vo2 – 2(10 m/s2) (10 m)
vo2 = 200 m2/s2
vo = 14,14 m/s
Contoh soal 2 :
Sebuah bola dilemparkan dari tanah tegak lurus ke atas dengan laju 24 m/s.
a) berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertingginya ?
b) berapa ketinggian yang dapat dicapai bola ?
Panduan jawaban :
Sebelum mengoprek soal ini, langkah
pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi atau mengenali
permasalahan yang dimunculkan pada soal. Setelah itu, selidiki nilai apa
saja yang telah diketahui. Selajutnya, memikirkan bagaimana
menyelesaikannya. Hal ini penting dalam memilih rumus yang disediakan.
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertingginya ?
Di titik tertinggi, vy = 0. Pada soal di atas diketahui kecepatan awal vy0 = 24 m/s . Untuk memperoleh t, kita gunakan rumus :
vy = vyo – gt
Rumus ini kita balik, untuk menentukan nilai t (waktu) :
b. berapa ketinggian yang dicapai bola ?
Karena telah diketahui kecepatan awal dan kecepatan akhir, maka kita menggunakan rumus :
vy2 = vyo2 – 2gh
Rumus ini kita balik untuk menghitung nilai h alias ketinggian :
Referensi :
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.