
BRUSSELS – Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, menyiarakan harapannya terhadap Perancis, Clinton berharap agar negara tersbut bersedia mengirimkan lebih banyak pasukan di medan tempur Afghanistan.
Clinton, yang tengah berada di Brussels untuk menghadiri pertemuan dengan para menteri luar negeri negara-negara NATO, mengatakan bahwa pucuk pimpinan NATO, Anders Fogh Rasmussen, telah memberikan isyarat bahwa Perancis kemungkinan akan menerjunkan tambahan pasukan di Afghanistan.
"Saya tidak tahu mengenai hal itu, yang saya tahu hanyalah dukungan lisan yang kuat dari Perancis terhadap kami," kata Clinton dalam sebuah wawancara di Brussles dengan jaringan televisi AS, PBS.
"Mereka (Perancis) saat ini memang telah memiliki jumlah pasukan yang cukup signifikan di sana (Afghanistan), namun kami berharap mereka akan terus melangkah maju."
Perancis telah menempatkan 3.300 orang pasukan diAfghanistan, negara tersebut juga menyambut strategi baru AS mengenai masalah Afghanistan. Namun, Menteri Luar Negeri Perancis, Bernard Kouchmer, mengatakan bahwa jumlah pasukan Perancis di Afghanistan sudah dipandang cukup, dan oleh karena itu tidak diperlukan adanya penyesuaian ulang.
Presiden Barack Obama mengemukakan rencana baru Afghanistan pada hari Selasa lalu. Dalam pengumuman tersebut, Obama menjanjikan pengiriman 30.000 orang pasukan tambahan ke Afghanistan. Namun, presiden kulit hitam pertama AS tersebut juga mengatakan bahwa AS akan mulai menarik diri dari Afghanistan pada tahun 2011.
Dalam pernyataannya kepada negara-negara NATO, Clinton mengatakan bahwa mereka memang dihadapkan dengan iklim politik yang sulit untuk meningkatkan upaya di Afghanistan setelah perang yang berlangsung selama delapan tahun, namun ia mengatakan bahwa stabilitas di Afghanistan adalah hal yang penting untuk menunjang keamanan.
"Saat ini, rakyat kita merasa jenuh dengan perang, namun kita tidak bisa mengabaikan kenyataan. Para ekstrimis terus saja menarget orang-orang yang tidak bersalah dan menebar kehancuran di berbagai benua."
Pada awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Perancis, Bernard Kouchner, dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa tambahan pasukan tidak diperlukan di wilayah operasi pasukan Perancis. Namun, Rasmussen mengatakan kepada para wartawan bahwa dirinya merasa "terdorong" dengan perbuhanan posisi Perancis.
"Sebenarnya, saya menaruh harapan ketika melihat isyarat-isyarat yang diberikan oleh pemerintah Perancis, Presiden Sarkozy dan juga dari Menteri Luar Negeri Perancis. Mereka telah mengindikasikan kesediaan untuk melihat berbagai kemungkinan untuk memberikan kontribusi terhadap operasi kami di Afghanistan. Saya rasa, seperti halnya Jerman, Perancis akan menunggu konferensi internasional pada tanggal 28 Januari. Dibandingkan dengan apa yang kami dengar sebelumnya, apa yang kami dengar dari Perancis betul-betul merupakan sebuah harapan," katanya.