
BERNE - Pada Jumat, 5 Juni lalu, Senat Swiss menyatakan telah menolak proposal yang diajukan oleh partai-partai sayap kanan untuk pelarangan menara Masjid di negara Eropa tengah.
"Sangat menarik untuk melakukan pembahasan di Swiss
tentang apa yang disebut dengan pelarangan menara dengan motif-motif
ideologis," kata Senator Dick Marty dari Partai Radikal seperti yang
dilaporkan oleh Swissinfo.
Dengan perbandingan hasil pungutan suara 36-3, Senat menolak
inisiatif bagi Partai Rakyat Swiss (SVP) yang berhaluan kanan untuk
melakukan referendum atas pelarangan menara di Swiss.
"Ada nilai-nilai tertentu yang tak bisa dinegosiasikan," kata Senator Marty.
Gerakan itu muncul dua hari setelah DPR menolak proposal dari sayap kanan.
Pemerintah Swiss telah menentang rencana haluan kanan, dengan menyebutnya sebagai hal yang konstitusional dan diskriminatif.
SVP dan partai kecil Kristen ultra konservatif telah meluncurkan kampanye tahun lalu untuk melarang pembangunan menara di Swiss.
Partai-partai berhaluan kanan tersebut menuduh menara
tidak dibutuhkan sebagai alat panggilan Adzan melainkan hanya sebagai
simbol Islam yang tidak sesuai dengan sistem hukum Swiss.
Gerakan ini begitu mengejutkan sekitar 350.000 Muslim
yang kebanyakan telah melakukan kampanye selama beberapa dekade untuk
mendapatkan pengakuan atas keyakinan mereka.
Islam adalah agama kedua di negara tersebut setelah Kristen; tetapi Muslim seringkali menjadi obyek kebencian.
Mesjid-mesjid di Swiss juga cenderung disalah-gunakan sebagai gudang atau pabrik.
Referendum
Senat memutuskan untuk menetapkan proposal sayap kanan tersebut untuk referendum nasional.
"Sudah menjadi tugas kami sebagai politisi untuk
memutuskan dan tanpa keraguan untuk tidak selalu memberikan debat-debat
yang tidak menyenangkan dan menunjukkan pada msayarakat menyangkut
konsekuensi yang harus ditanggung bila pelarangan itu disetujui,"kata
Menteri Kehakiman Eveline Widmer-Schlumpf.
Proposal ini didukung hanya oleh delapan suara.
SVP telah mengumpulkan 113.000 suara untuk melawan pungutan suara secara nasional menyangkut pelarangan menara.
Berdasarkan peraturan Swiss, elektorat bisa
mengajukan popular vote bila ia mampu mengumpulkan 100.000 tanda-tangan
dalam waktu 18 bulan dari para voter yang berhak untuk melakukan
inisiatif tersebut.
Referendum nasional menyangkut isu tersebut akan dilakukan dengan sistem demokrasi langsung.
Widmer-Schlumpf meminta para pengikut kampanye haluan
kanan ini untuk menarik diri dari debat-debat yang tidak fair, dengan
menyebut bahwa dia yakin para pemilih akan menolak inisiatif tersebut.
Swiss adalah negara sekuler, yang konsititusinya menjamin kebebasan berekspresi keagamaan bagi seluruh rakyatnya.
Dibelahan negara tersebut hanya ditemukan empat
Masjid dengan menara yang tidak satupun digunakan untuk mengumandangkan
Adzan, panggilan untuk sholat.
Di ibukota Swiss, Berne, Masjid terbesar sebelumnya adalah lahan parkir bawah tanah.