
Kaum Muslimin Palestina memanggilmu
Sebelum acara dimulai, para peserta yang sudah berkumpul di Masjid
Nurul Huda, UNS, diputarkan video Palestina dan derita Al Aqsha. Seluruh
peserta tertunduk kaku hampir-hampir tidak bisa berbicara melihat
bagaimana penderitaan kaum Muslimin Palestina didzolimi sekeji-kejinya
oleh Israel laknatullah. Singkat cerita, dari video tersebut
tergambarkan betapa kaum Muslimin Palestina memanggil umat Islam di
seluruh dunia untuk membantu mereka melepaskan diri dari cengkraman
yahudi zionis Israel.
Setelah pemutaran video Palestina, acara dimulai dengan menghadirkan
pembicara pertama, yakni dr. Ami Misbah (Relawan Asia ke Gaza Caravan).
Beliau yang juga merupakan alumnus UNS membahas tema History of Al
Aqsha. Dalam pemaparan awalnya, dr. Ami Misbah menceritakan
pengalamannya ketika berkesempatan untuk menjadi relawan Asia ke Gaza
Caravan. Sungguh sebuah cerita yang menggugah dan membangkitkan semangat
seluruh peserta untuk bisa juga berangkat ke Palestina membantu
saudara-saudara Muslimnya di sana. Selain memberikan motivasi kepada
seluruh peserta, dr. Ami Misbah juga memberikan trik dan tip kepada
seluruh peserta jika memang ingin menjadi relawab Gaza Caravan yang
menurut beliau dalam waktu dekat akan ada pemberangkatan lagi.
Di kesempatan berikutnya, Ustadz M Fachry dari Sharia4Indonesia yang
juga selaku Pimred Arrahmah.com kembali membawakan tema “The Tsunami of
Change : Gelombang Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsha”. Dalam
pemaparannya, M Fachry menyampaikan bahwa salah satu buah dari Revolusi
Timur Tengah yang saat ini tengah bergolak adalah dibukanya pintu
perbatasan Rafah di Mesir menuju Gaza. Meskipun hal itu belum maksimal,
tetapi bisa membuka jalan bagi pembebasan Al Aqsha. Apalagi saat ini
gejolak di Yaman telah sampai pada rencana pengiriman 12.000 pasukan
dari Aden dan Abyan oleh mujahidin AQAP. Hal ini tentu saja
menggentarkan zionis yahudi Israel laknatullah!
Sebagai pembicara ketiga atau penutup adalah Ustadz Imaduddin dari
Gema Salam membawakan tema Min Huna Nabda wa Fie Al Aqsha Naltaqy. Dalam
pemaparannya, Ustadz Imaduddin menjelaskan bahwa masalah Palestina
bukan hanya menjadi masalah kaum Muslimin di negeri ini melainkan
masalah kaum Muslimin di seluruh dunia. Hal ini karena masalah Palestina
terkait dengan aqidah atau tauhid ummat, yakni masalah al wala wal bara
(loyalitas atau dukungan dan kebalikannya). Untuk itu, tidak ada kata
lain bagi kaum Muslimin di manapun mereka berada kecuali mempersiapkan
diri untuk membebaskan Al Aqsha. Allahu Akbar!
Mari kita mulai dari sini!
Slogan “Min Huna Nabda wa fie Al Aqsha Naltaqiy” dari sini kita
memulai dan di Al Aqsha kita bertemu menjadi kesimpulan acara Roadshow
Revolusi Islam Menuju Futuhat Al Aqsha. Setelah sesi tanya jawab dibuka
dan berakhir dengan masing-masing pembicara menyimpulkan kembali
pemaparannya, maka seluruh peserta setuju untuk mempersiapkan diri
dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk membebaskan Al Aqsha.
Semua peserta sudah bertekad, apapun dan seberapa besar kemampuan
yang ada, niat untuk ikut membebaskan Al Aqsha harus tertanam di dada,
lalu berdoa dan Allah SWT., yang akan menentukan bagaimana
kelanjutannya. Dari sini, yakni dari kota Solo kita memulai (segala
persiapan) dan di Al Aqsha kita akan berjumpa. Insya Allah!