
WASHINGTON – Hampir separuh anggota panel Kongres AS yang mengontrol pengeluaran Pentagon berada dalam penyelidikan oleh investigator etika dalam Kongres.
Penyelidikan yang dilakukan oleh dua kantor etika itu termasuk sebuah
pemeriksaan terhadap John Murtha, ketua subkomite kepantasan dalam
pertahanan, dan enam anggota Kongres lainnya serta hubungan mereka
dengan sebuah perusahaan lobbying berpengaruh.
Para pembuat undang-undang itu membantu mengarahkan jutaan dolar dana
federal ke klien-klien PMA Group dan menerima kontribusi kampanye dari
perusahaan tersebut dan klien-kliennya.
Perusahaan lobbying yang didirikan oleh mantan ajudan Capitol Hill itu telah berada dalam penyelidikan kriminal oleh Departemen Kehakiman.
Detail penyelidikan etika Kongres termasuk dalam laporan rahasia Kongres yang berhasil diperoleh The Washington Post.
Menurut dokumen yang dipersiapkan pada bulan Juli itu, lebih dari 30
penyusun undang-undang dan beberapa ajudannya berada dalam penyelidikan
etika Kongres mengenai isu-isu yang meliputi lobbying pertahanan dan ikut campur pengaruh perusahaan.
"Laporan Ringkas Mingguan Komite Standar" setebal 22 halaman itu
memberikan ringkasan mengenai investigasi panel etika terhadap perilaku
19 penyusun undang-undang dan beberapa staf. Laporan itu juga memaparkan
secara singkat kinerja Kantor Etika Kongresional yang baru, sebuah
badan kuasi-independen yang melakukan penyelidikan dan memberikan
rekomendasi kepada komite etika. Dokumen ini mengindikasikan bahwa
kantor tersebut sedang memeriksa aktivitas 14 angota Kongres lainnya.
Komite etika adalah salah satu komite paling rahasia di Kongres,
anggota dan stafnya menandatangani sumpah untuk tidak membocorkan
aktivitas apa pun yang terkait dengan investigasi masa kini maupun masa
lalu. Sejumlah kelompok pengawas telah menuduh komite tidak aktif dalam
melakukan penyelidikan. Dokumen rahasia itu mengindikasikan bahwa panel
telah melakukan penyelidikan lebih mendalam daripada apa yang mereka ungkapkan.
Ketua komite etika, Zoe Lofgren, mengatakan bahwa dokumen itu telah
secara tidak sengaja dirilis oleh staf tingkat rendah melalui jaringan
untuk berbagi file.
Investigasi komite etika bukan hal yang tidak biasa. Sebagian besar
hasilnya disampaikan melalui surat pribadi yang membebaskan anggota dari
tuduhan atau menegur mereka. Dalam beberapa kasus langka, kritikan yang
diberikan lebih pedas.
Anggota staf komite telah mewawancarai ketua sarana dan prasarana
Kongres Charles B. Rangel mengenai satu elemen dari investigasi kompleks
terhadap keuangan pribadinya, ajudannya dan anak laki-lakinya. Rangel
mengatakan bahwa ia berbicara dengan staf komite etika mengenai sebuah
konferensi yang ia dan empat anggota lainnya dari Kaukus Hitam
Kongresional hadiri bulan November lalu di St. Martin. Perjalanan itu
awalnya dikatakan telah disponsori oleh sebuah yayasan nirlaba yang
dikelola sebuah koran. Namun acara selama tiga hari di sebuah resor
mewah itu ternyata ditanggung biayanya oleh beberapa perusahaan besar
seperti Citigroup, Pfizer dan AT&T. Peraturan yang dikeluarkan tahun
2007 melarang perusahaan swasta membiayai perjalanan anggota Kongres.
Departemen Kehakiman telah memberitahu panel etika untuk menunda
penyelidikan atas Republikan Alan B. Mollohan yang keuangan pribadinya
mulai diselidiki oleh investigator federal pada awal 2006 setelah
kelompok konservatif mengeluh bahwa ia belum sepenuhnya mengungkapkan
kepemilikan real estatenya. Tidak ada aksi publik atas penyelidikan itu
selama beberapa tahun. Namun, permintaan departemen di awal Juli kepada
komite menandakan bahwa kasus itu terus menarik perhatian penyelidik
federal.
Menurut dokumen tersebut, Republikan Maxine Waters, anggota Komite
Jasa Keuangan Kongres, berada dalam penyelidikan karena aktivitas yang
melibatkan OneUnited Bank di Massachusetts, di mana suaminya memiliki
saham USD 250.000.
Waters melakukan pertemuan pada bulan September 2009 dengan
Departemen Keuangan di mana eksekutif OneUnited meminta uang pemerintah.
Di bulan Desember, Departemen Keuangan memilih OneUnited sebagai
peserta awal program bailout bank dan menyuntikkan dana sebesar USD 12.1
juta.
Bocornya dokumen rahasia komite etika di jaringan berbagi file karena
seorang anggota staf junior menggunakan perangkat lunak sambil bekerja
dari rumah. Staf itu kini telah dipecat.
"Komite akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengatasi
persoalan ini," ujar Lofgren, menambahkan bahwa baik sistem informasi
Kongres maupun komite tidak ada yang dibajak