Obama Berani Sebut AS Negara Muslim Terbesar Di Dunia

Written By Juhernaidi on Minggu, 12 Juni 2011 | 11:08:00 AM

Obama menyatakan demikian, namun apakah benar AS merupakan salah satu Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia? (Berita SuaraMedia)
WASHINGTON - Ada yang aneh dari pernyataan Presiden Barack Obama pada wawancaranya dengan wartawan Perancis, Laura Haim untuk Canal Plus selama perjalanannya ke Kairo yang dilansir dari transkrip publikasi resmi di situs Gedung Putih. Dia mengatakan bahwa salah satu alasan bahwa pendekatannya ke dunia Islam adalah karena jika dihitung-hitung, maka jumlah Muslim AS akan menjadi yang terbanyak di dunia.
Inilah kutipan yang disari langsung dari transkrip pres rilis Gedung Putih: "Dan salah satu poin ingin saya buat, adalah bahwa jika Anda benar-benar melihat jumlah Muslim AS, kami akan menjadi satu negara muslim terbesar di dunia. Dan sehingga harus ada dialog yang lebih baik terhadap pengertian antara kedua bangsa."

Pemimpin AS tersebut menambahkan bahwa AS dan negara-negara Barat harus lebih baik mengenal Islam, menambahkan pendapat bahwa Muslim AS bukanlah masalah, tetapi kenyataan bahwa mereka sedang membangun dan meninggalkan sebuah warisan. Mereka adalah orang-orang yang tidak merusak. Menurutnya saat ini, ada konflik antara mereka yang memihak gaya hidup modern dan gaya hidup orang-orang yang merasa hidup seorang muslim bersenyawa dengan budaya modern dan Barat.

Apakah benar demikian?

Mari mundur ke belakang ketika Presiden AS ke-44 Barack Obama, atau, Barack Hussein Obama masih merupakan calon Presiden. Selama kampanye pemilihan umum, Obama sama sekali tidak pernah menggunakan nama tengahnya. Takut akan kehilangan potensi politik dengan label sebagai seorang turunan Muslim, Obama, yang masih merupakan calon presiden, seorang penganut Kristen, tidak pernah menggunakan nama "Hussein" dan penggunaannya akan menyebabkan tanda tanya seperti semacam kode larangan atas tuduhan bahwa ia semacam kandidat Islam Manchurian.

Namun, begitu Obama berhasil menduduki tempat di Gedung Putih, dan dengan beberapa rencananya dalam masalah Timur Tengah dan untuk mendekati negara Islam, Obama dengan bangga menggunakan nama tengahnya, selain, tentu saja bahwa sudah menjadi tradisi di sejarah kepresidenan AS bahwa seorang presiden harus memakai tiga nama, nama depan, nama tengah dan nama belakang.

Tampaknya pemerintahan Obama mencoba untuk meraih ke-Muslim-an Obama. Wakil penasihat keamanan nasional Obama telah menyatakan bahwa Obama "berpengalaman tentang Islam pada tiga benua ... tumbuh di Indonesia, yang memiliki ayah seorang Muslim, dan tinggal di tempat di Amerika yang mana Muslim merupakan kunci di Illinois dan Chicago."

Namun, pada saat kunjungannya ke Turki, Obama mengatakan bahwa Amerika "tidak menganggap diri kami bangsa Kristen atau bangsa Yahudi atau negara Muslim". John McCain pernah dikritik pada tahun 2007 dengan menyatakan AS adalah "sebuah bangsa Kristen", kemudian meralatnya menjadi "suatu bangsa dengan nilai Judeo-Kristian ".

Tentu saja, konsep pemisahan gereja dan negara, yang berasal dari Perubahan Pertama UUD, berarti AS tidak resmi menjadi negara Kristen atau negara agama tertentu lainnya. Yang berarti, dapat kita katakan bahwa AS bukan negara Muslim ataupun Kristen.

Terlepas dari pernyataan-pernyataan Obama. Mari kita lihat statistik sebenarnya. Wikipedia telah merangkum beberapa sumber yang berhubungan dengan statistik umat Islam di AS. Berikut adalah daftarnya:

--[if1,1 juta (2001) menurut, City University of New York - American Religious Identification Survey [0,5% dari populasi nasional dewasa]

Simulasi Jangka Sorong