
Sebuah
ledakan bom yang kuat telah menewaskan sedikitnya empat pasukan
pimpinan Amerika di Afghanistan pada saat pasukan asing terus mengalami
beberapa hari paling mematikan mereka di negara ini.
Aliansi militer Barat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa
tentara tewas dalam ledakan bom di bagian timur negara tersebut, seorang
koresponden Press TV melaporkan pada hari Senin kemarin (23/5).
Sebagian besar pasukan asing yang berbasis di Afghanistan timur adalah militer Amerika.
Kematian itu membawa setidaknya 188 jumlah pasukan NATO yang tewas di Afghanistan tahun ini.
NATO mengaku meningkatnya perlawanan militan di Afghanistan meskipun
ada kehadiran sekitar 150.000 pasukan pimpinan Amerika di negara itu.
Meningkatnya korban pasukan NATO telah menyebabkan kemarahan di negara anggota aliansi selama perang di Afghanistan.
Invasi Afghanistan berlangsung dengan tujuan resmi membatasi
militansi dan membawa perdamaian dan stabilitas negara. Sembilan tahun
berlalu, bagaimanapun, Afghanistan tetap tidak stabil dan warga sipil
tetap harus membayar harga atas invasi tersebut.