
ESSEX – Seorang Imam Islam telah mendorong orang-orang untuk tidak memberi suara untuk The British National Party (BNP) atau Partai Nasional Inggris bulan depan ketika berlangsungnya pemilihan umum untuk dewan dan Eropa Pilkada sekaligus mengklaim bahwa masyarakat Islam di Basildon sudah terancam oleh kelompok sayap kanan tersebut.
Saudara Sarfraz Sarwar, pemimpin Islam di Basildon
Centre, mengatakan bahwa anggota British National Party telah sengaja
membagikan brosur pro-pemilihan di dekat Vange Community Centre di mana
umat Islam melangsungkan salat Jumat.
Dia juga mengatakan salah satu anggota dari masyarakat lokal Muslim "dilecehkan secara lisan" oleh BNP.
Saudara Sarwar berkata: "Salah satu dari saudara kita
baru saja pulang Sholat ketika ia melihat BNP membagikan leaflet
kepadanya. "Dia membacanya sebentar kemudian membuangnya jauh dan ketika
itu, mereka mulai melontarkan seruan bernada rasisme pada dia."
Saudara Sarwar mengatakan orang tersebut diancam
dengan komentar-komentar seperti "Kami akan menangkap Anda" dan "waktu
Anda telah datang!"
Ia berkata: "Ada empat orang mencoba untuk mengancam dia di jalan. Mereka pasti dari BNP.
"Mereka sengaja memasang sasaran di dekat pusat doa
kami. Saya mendesak orang-orang untuk tidak memberikan suara untuk BNP
hanya karena mereka sudah muak dengan partai lain.
"Banyak orang di masyarakat kita khawatir BNP dapat memenangkan banyak kursi karena iklim politik pada saat ini. Mereka takut. "
Dr. Idrees Mohammed, yang berada di Dewan Wali Amanah
untuk Southend Mosque, berkata: "Rasisme tidak diterima dalam kondisi
apapun, namun di setiap masyarakat ada ada orang-orang yang suka
mengganggu keamanan. Orang-orang yang percaya akan rasisme akan selalu
mencoba untuk melanjutkan apa mereka lihat pada orang lain, terserah
kepada orang-orang itu mereka mau berpikir seperti apa. "
Emma Colegate, majelis Thurrock untuk BNP, berkata:
"Kami telah membuktikan di Basildon bahwa kami telah mendapat dukungan
dengan jumlah fenomenal, kami akan membiarkan orang-orang yang membuat
keputusan apakah mereka ingin kami yang berkuasa atau tidak."
Sebelumnya, pada bulan Juni 2011, seorang pengurus
BNP di daerah Utara Timur Inggris telah ditangkap atas kecurigaan
pelecehan rasialis. Ken Booth, yang tinggal di Fenham, Newcastle,
kemarin telah ditangkap oleh Polisi Northumbria dan sedang menunggu
untuk ditanyai lebih lanjut.
Penangkapan Mr Booth ini mengikuti keluhan yang dibuat ke polisi oleh majelis muslim di kotanya.
Pria 54 tahun yang berdiri di Pemilihan umum Eropa
musim semi ini dan telah sebelumnya mewakili Dewan Newcastle City, di
Fenham, mengambil alih peran daerah Pengurus regional partai tersebut
dari Kevin Scott pada tahun 2006.
Dia diharapkan untuk menjawab panggilan kepolisian pada pertengahan bulan April.
Mr Booth tidak akan langsung komentar mengenai
penangkapan ini ketika dihubungi oleh Surat kabar Nemo, tetapi juru
bicara untuk pihaknya mengatakan itu merupakan contoh untuk "secara
politik membetulkan Inggris".
Ia berkata: "Masyarakat dapat melihat apa yang
terjadi dan saya yakin bahwa kita sebagai sebuah partai, tidak perlu
takut pada apapun. Orang-orang di Utara Timur sudah jemu dengan omong
kosong pembenaran politik ini."
Juru bicara Kepolisian Northumbria: "Kami dapat
mengkonfirmasi yang 54 tahun itu telah ditangkap atas kecurigaan dari
pelecehan yang bersifat rasis dan sedang menunggu penyelidikan lebih
lanjut."
Kepala Inspektor Sav Patsalos, dari Kepolisian
Northumbria, menambahkan: "Jika ada kejadian seperti itu dilaporakan
pada kami maka laporan tersebut akan dianggap sangat serius dan kita
melakukan tindakan yang sesuai."
Sementara Dewan Kota Northumbria menyatakan, "Ini merupakan hal polisi dan kita tidak bersedia memberikan komentar."