NAJAF - Seorang tentara penjajah
AS kembali tewas dalam sebuah operasi di Irak selatan, dua hari setelah
serangan mematikan terhadap basis militer AS yang diklaim oleh AS telah
menewaskan lima tentaranya.
Dalam sebuah statemen, militer AS mengatakan, “seorang tentara AS
tewas pada Rabu (8/6/2011) ketika melakukan operasi di Irak selatan,”
namun tidak memberikan rincian lebih mengenai di mana insiden terjadi
dan bagaimana tentara itu bisa tewas, seperti yang dilansir Press TV.
Seorang sumber polisi Irak mengatakan bahwa serangan bom menargetkan patroli militer AS di selatan kota Najaf.
Sebelumnya pada Senin (6/6), lima tentara penjajah AS tewas dalam
serangan roket yang menghantam basis militer AS, Kamp Victory yang
terletak di pinggiran Baghdad.
Washington secara resmi mengumumkan bahwa operasi di Irak telah
berakhir pada agustus lalu, namun ribuan tentara Irak masih hadir di
sana dengan dalih memberikan nasehat dan pertolongan untuk tentara
keamanan Irak.
AS mengklaim bahwa tentaranya tidak lagi terlibat dalam aksi militer
di Irak, namun sejumlah laporan menyebutkan bahwa tentara AS masih
terlibat dalam operasi militer di negara mayoritas Muslim itu. Terbukti
dengan adanya peristiwa ini, serangan bom menargetkan patroli militer
AS.
Terdapat 50.000 tentara AS yang masih berbasis di Irak, mereka
seharusnya akan meninggalkan Irak pada akhir tahun ini sesuai dengan
kesepakatan AS-Irak.