RAFAH - Hanya empat hari setelah
pembukaan perbatasan Rafah-Gaza oleh otoritas Mesir, Kairo kembali
menutupnya dengan serangkaian birokrasi pembatasan ketat terhadap
penduduk Palestina yang ingin keluar masuk.
Debka melaporkan bahwa Kepala Dewan Militer, Mohammed Tantawi
secara pribadi menandatangani perintah baru dalam merespon permintaan AS
yang terus-menerus mendesak, berdasarkan informasi bahwa sejak
perbatasan Rafah dibuka secara bebas pada Sabtu pekan lalu, penduduk
Palestina dan Mujahid Al Qaeda telah menyerbu masuk melalui penyebrangan
terbesar, Sinai dan Terusan Suez dan kota-kota pesisir yangterbuka
untuk menyerang.
Washington memperingatkan bahwa “teroris” yang tidak terdaftar oleh
Barat atau lembaga kontra-teror Mesir akan bebas untuk mencapai Mesir,
melakukan serangan dan kembali ke Jalur Gaza tanpa hambatan kecuali
pembatasan diberlakukan untuk menyaring mereka.
Selasa (31/5/2011), Tantawi menginformasikan Washington bahwa
pembatasan baru, hampir menutup Rafah. Mesir kemudian menyetujui
permintaan AS untuk menerima seorang pejabat pertahanan Israel dan
membahas koordinasi keamanan antara Kairo dan Yerusalem sekitar
perbatasan mereka.
Amos Gilad, penasehat politik di Departemen Pertahanan Israel, tiba
di Kairo pada Rabu (1/6) dan mengadakan pembicaraan dengan pejabat
Mesir, termasuk menteri intelijen, Murad Muwafi, yang menjelaskan
langkah-langkah keamanan baru di perbatasan Rafah, sebagai berikut :
1. Mesir telah menyerahkan pemerintah Hamas 5.000 orang Palestina
yang dilarang mengakses ke pos perbatasan Rafah dan masuk ke Mesir. Ini
mencakup seluruh level dari organisasi bersenjata Hamas, Jihad Islam,
Palestina Front dan organisasi “ekstrimis” lainnya yang berbasis di
Jalur Gaza.
2. Setiap harinya dibatasai hingga 400 orang yang
menyebrang-bandingkan dalam tiga hari pertama sekitar 1.000-2.000
penduduk Palestina mengakses pintu masuk Rafah.
3. Penduduk Palestina yang aberusaha untuk melakukan perjalanan
medis pertama akan diperiksa oleh panel medis MEsir yang harus
menyetujui aplikasi mereka,
4. Kairo menginginkan daftar 400 calon diajukan di muka dan tidak menjanjikan izin bagi mereka semua.