Duta
Besar Israel untuk Turki Gabby Levy meminta pemerintah Turki untuk
menghentikan armada kapal yang dijadwalkan berlayar ke Gaza bulan depan,
surat kabar Hurriyet Selasa kemarin (12/4) melaporkan.
Levy mengatakan kepada Hurriyet bahwa Israel telah menjelaskan posisinya kepada pemerintah Turki. Utusan Israel tersebut telah menyampaikan permintaan kepada seorang pejabat senior di kementerian luar negeri Turki, terkait masalah ini.
Levy mengatakan kepada Hurriyet bahwa Israel telah menjelaskan posisinya kepada pemerintah Turki. Utusan Israel tersebut telah menyampaikan permintaan kepada seorang pejabat senior di kementerian luar negeri Turki, terkait masalah ini.
Levy menekankan bahwa Israel tidak memiliki masalah dengan bantuan
kemanusiaan yang secara hukum ditujukan ke Jalur Gaza melalui Palang
Merah Turki, misalnya. Dan Israel menurutnya juga telah membuka
penyeberangan Gaza di sisi Israel yang hal ini menunjukkan Israel telah
menerapkan fleksibilitas yang lebih besar. Bahkan Israel telah
memberikan kuota yang ditetapkan untuk 220 truk. Jadi tidak ada alasan
lagi untuk melakukan pelayaran ke jalur Gaza, dan tindakan ini dapat
dilihat sebagai provokasi murni, ia menegaskan
Sementara itu, pemerintah Israel mengadakan pertemuan mengenai armada
yang akan berlayar ke Gaza, dan ada usulan agar mengizinkan kapal untuk
mencapai pantai Gaza. Namun, pilihan ini tidak dibahas dan belum ada
keputusan yang telah tercapai.
Pekan lalu, pimpinan lembaga kemanusiaan Turki IHH Bulent Yildirim
mengumumkan bahwa kapal Marmara akan kembali ikut ambil bagian dalam
armada terbaru yang akan berlayar menuju Gaza. Dia mencatat bahwa kapal
akan berangkat dari Eropa dan akan membawa seniman, wartawan dan
politisi. Pihak panitai mengklaim lebih dari 15 kapal dijadwalkan untuk
mengambil bagian dalam armada tersebut.
