
BERLIN – Rakyat Jerman merasa berterima kasih kepada Uni Soviet atas berakhirnya Perang Dingin, demikian disampaikan oleh Dr. Hans-Henning Schroeder, seorang profesor di Universitas Bremen.
"Setidaknya di sini, di Jerman, kami merasa bahwa Uni Soviet telah
membuat langkah unifikasi menjadi nyata. Mereka bisa saja menghentikan
proses tersebut seperti hanya yang mereka lakukan pada tahun 1968 di
Cekoslovakia, namun mereka tidak melakukannya," kta Dr. Schroeder kepada
RT.
Dia juga mengatakan bahwa Rusia memiliki sejarah dan kebudayaan yang
sama dengan Eropa, dan di masa mendatang ikatan Eropa dengan Rusia harus
menjadi lebih dekat.
"Untuk bersatu di dunia global ini, Rusia dan Eropa harus membangun dan menjadikan Eropa lebih luas," tambahnya.
Komentar tersebut muncul tidak lama setelah Presiden Rusia Dmitry
Medvedev melakukan sebuah sesi wawancara dengan harian Spiegel berkaitan
dengan peringatan keruntuhan tembok Berlin.
Ketika ditanya mengenai keberadaannya pada tanggal 9 November 1989,
waktu tembok Berlin runtuh). Medvedev mengatakan bahwa dirinya tidak
ingat persis, namun ia menambahkan bahwa dirinya mengingat betapa
drastis dan mendadak perubahan hidup yang ia alami.
Kala itu, Medvedev adalah seorang asisten pengajar di Universitas St.
Petersburg, dan dia menyadari bahwa "perkembangan tersebut bukan hanya
mempengaruhi Jerman, namun seluruh Eropa dan, pada akhirnya, juga
menentukan nasib negara kami."
Lagu hit Scorpions, "Wind of Change", menjadi lagu wajib pada masa
itu. Tembok Berlin adalah sebuah simbol perpecahan benua, dan runtuhnya
tembok tersebut kembali mempersatukan kami, kata Medvedev.
Medvedev kemudian ditanyai mengenai keruntuhan tembok Berlin yang
membuat mantan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev menjadi sosok yang
disegani di Jerman. Mendengar hal itu, Medvedev menjawab, "Sebagai
seorang kepala negara, bukanlah pada tempatnya bagi saya ntuk memberikan
penilaian kepada para pendahuu saya. Jerman
dan negara-negara Eropa lain memberikan penghargaan kepada Gorbachev
atas runtuhnya tirai besi. Ada perbedaan pendapat mengenai pencapaiannya
(Gorbachev) bagi negara kami."
"Keruntuhan Uni Soviet terjadi dalam masa pemerintahannya. Kala itu,
ada banyak orang Rusia yang merasa bahwa mereka telah kehilangan negara.
Dan mereka menuding Gorbachev yang bertanggung jawab atas hal itu.
Apakah hal ini benar atau tidak, keputusannya kita serahkan saja kepada
para sejarawan."
Disinggung mengenai Vladimir Putin, yang menyebut runtuhnya Uni
Soviet sebagai bencana geopolitik terbesar di abad ke-20. Medvedev
berkata: "Dia tidak menghubungkan hal ini dengan nama Gorbachev, jadi
dalam hal itu, dia sama seperti saya."
"Keruntuhan tersebut mengejutkan semua orang yang tinggal di Uni
Soviet, terlepas apakah mereka memandang disintegrasi negara sebagai
bencana pribadi atau konsekuensi peraturan Bolsheviks. Dan hal itu
sangat dramatis: Rakyat yang telah bersatu selama berpuluh-puluh tahun –
dan dalam beberapa kasus selama berabad-abad – mendadak menemukan diri
telah berada di negara lain. Kontak dengan keluarga dan kerabat menjadi
terputus."
Ketika ditanya apakah keruntuhan Soviet merupakan hal yang terhebat,
Medvedev melanjutkan, "Menurut pendapat saya, Perang Dunia II memang
sebuah bencana. Puluhan orang terbunuh. Namun bukankah Revolusi Rusia
pada tahun 1917 juga merupakan sebuah bencana? Hal itu memantik
terjadinya perang sipil dimana rekan-rekan dan kerabat saling baku
tembak."
"Keruntuhan Uni Soviet pastinya menjadi salah satu kejadian paling
dramatis pada abad ke-20, namun konsekuensi yang ditimbulkannya tidak
terlalu berdarah."
Disinggung mengenai ucapannya yang mengatakan bahwa Josef Stalin adalah
seorang pembunuh massal, Medvedev berkata: "Setiap tokoh dalam sejarah
dipuja sebagian kalangan, dan dihujat sebagian lainnya, dan hal ini juga
berlaku untuk Stalin. Dalam blog saya, saya menyebut perbuatan Stalin
sebagai perbuatan jahat. Lima puluh juta warga Rusia mengakses internet
secara reguler, jumlah itu melebihi sepertiga populasi Rusia. Dan ada
ribuan orang yang memberikan tanggapan. Sebagian orang mengatakan bahwa
kepala negara pada akhirnya mengambil keputusan mengenai penindasan dan
Stalin. Sebagian lainnya menolak pandangan saya, mereka menulis bahwa
negara kami berhutang terima kasih kepada Stalin atas perkembangan
ekonomi dan kebebasan jaminan sosial, dan mereka mengatakan bahwa tidak
ada kejahatan yang terjadi dalam masa pemerintahannya. Mereka mengatakan
bahwa para pemimpin Rusia masa kini harus terlebih dahulu berusaha
menyamai pencapaian tersebut sebelum melontarkan kritik."