TALLINN – Partai Rakyat Kristen Estonia memenangkan
kampanye pengumpulan tanda tangan untuk menghentikan pembangunan masjid
pertama di ibukota Tallinn.
Gerakan yang dilakukan sebagai bagian dari keinginan partai sayap
kanan untuk membatasi dan meminimalkan kehadiran Muslim di negara
pecahan Uni Soviet yang terletak di Eropa bagian timur tersebut,
mendapatkan dukungan penuh dari para anggota parlemen Estonia.
"Kami sama sekali tidak memiliki alasan untuk menghalang-halangi
pembangunan sebuah masjid, namun Estonia adalah sebuah negara yang
menganut budaya Eropa, dan ajaran agama Islam benar-benar tidak
seharusnya ada di sini, karena memang ajaran tersebut tidak cocok dengan
budaya kami," kata anggota dewan kota Tallinn, Liina Tonisson seperti
dikutip sebuah situs internet Central Europe Review.
Namun demikian, kelompok-kelompok Kristen lainnya menentang keras
kampanye ekstrimis tersebut, mereka mengatakan bahwa Partai Rakyat
Kristen sama sekali tidak ada hubungannya dengan para penduduk negara
tersebut, oleh karena itu mereka tidak sudi dikait-kaitkan dengan Partai
ekstrimis tersebut.
Akan tetapi, partai tersebut menyatakan bahwa pihaknya memang
mengatasnamakan seluruh orang Kristen di negara republik tersebut,
dengan kata lain, partai tersebut mewadahi aspirasi dan pemikiran
seluruh warga Kristen di Estonia, demikian kata seorang juru bicara
wanita dari Pusat Kebudayaan Kristen Estonia.
Dia menambahkan bahwa lembaganya tengah menjalin komunikasi dengan
Masyarakat Islam Bulan Sabit Merah untuk melobi pemerintah Estonia agar
bersedia meloloskan rencana pembangunan Masjid tersebut.
Para wartawan menangkap aroma kekhawatiran dan ketakutan dari pihak
Partai Kristen dan pemerintahan mengenai pembangunan masjid di negara
mereka. Mereka takut jika masjid tersebut jadi dibangun, maka akan
menimbulkan atmosfir tanpa toleransi dan diskriminasi. Pemerintah sudah
menarik kesimpulan untuk melarang pembangunan masjid tanpa mengenal dulu
ajaran Islam. Belum apa-apa mereka sudah menyuarakan kebencian terhadap
Islam, padahal ajaran agama Islam adalah ajaran agama yang penuh cinta
kasih dan sangat toleran.
Bereaksi terhadap kampanye diskriminatif Kristen tersebut, para ulama
Islam mengatakan bahwa pembangunan masjid sama sekali tidak akan
membahayakan kepentingan agama lain di negara tersebut.
"Islam adalah ajaran agama yang penuh dengan kedamaian, sama sekali
tidak mengajarkan tindakan rasisme terhadap umat Kristiani, apalagi
sampai mengajarkan kekerasan," tutur mufti Estonia, Sheikh Ahmed
Harsinov.
Dia kembali mengingatkan pada sejarah Estonia. Umat Muslim kali
pertama menginjakkan kaki di negara tersebut sejak 100 tahun yang lalu
dan sejak saat itu sama sekali tidak pernah membuat masalah, hal
tersebut sebenarnya adalah alasan yang kuat bagi warga Estonia untuk
tidak memperlihatkan ketakutan berlebihan terhadap Islam.
Ibukota Tallinn hanya memiliki 13 ruangan yang bisa dipergunakan
untuk shalat, namun negara tersebut sama sekali tidak memiliki masjid.
Setengah dari 10.000 orang penduduk Muslim di Estonia – yang mana
jumlahnya nyata-nyata lebih besar dari umat Katolik Roma – menetap di
Tallinn, demikian menurut sebuah laporan yang dibuat oleh institut
Estonia.
Direktur gerakan Muslim Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa tujuan
dari komunitasnya (untuk mendirikan masjid) hanyalah untuk melayani
kebutuhan umat Muslim, termasuk mengorganisir pertemuan sosial dan
keagamaan.
Lembaga sosial Muslim pertama di Estonia didirikan sejak tahun 1928,
dan berlanjut hingga tahun 1940, pada saat pasukan komunis Soviet datang
dan menjajah negara tersebut, katanya.
Komunitas Islam pertama dibentuk pada tahun 1991, dan memiliki populasi sebesar 1,3 juta orang (data PBB tahun 2003).
Menurut laporan lembaga kebebasan beragama internasional pada tahun
2002 yang dirilis oleh departemen luar negeri AS, empat puluh tahun
rezim komunisme sangat mengurangi peranan keagamaan di Estonia.
Banyak kelompok yang telah mengirimkan misionaris asing ke negara
tersebut dalam beberapa tahun terakhir; Gereja Isa Almasih Mormons
memiliki jumlah misionaris terbesar, demikian disebutkan dalam laporan
yang sama.