PAKISTAN - Secuil kebenaran telah
terungkap di balik propaganda yang berderak bising dan euforia
kemenangan yang sedang melanda media kafir dan dongeng murahan bahwa
Syeikh Usamah “berlindung dari peluru di balik tubuh istrinya”.
Ternyata, orang pertama yang melaporkan mengenai pertempuran sengit dalam catatannya di microblog Twitter adalah seorang konsultan IT, Sohaib Athar, yang tinggal di Abbottabad, di mana semua peristiwa terjadi, lapor BBC News.
Ternyata, orang pertama yang melaporkan mengenai pertempuran sengit dalam catatannya di microblog Twitter adalah seorang konsultan IT, Sohaib Athar, yang tinggal di Abbottabad, di mana semua peristiwa terjadi, lapor BBC News.
Di Twitter, sesaat sebelum pertempuran, Athar menulis bahwa ada
beberapa helikopter yang mungkin milik Angkatan Bersenjata Pakistan yang
terbang di atas Abottabad. Dia mencatat bahwa penerbangan seperti itu
cukup langka di daerahnya.
Kemudian, menurut catatan Athar, beberapa ledakan
terdengar. Kemudian, diketahui bahwa sebuah helikopter mengalami
kerusakan dan telah diledakkan. Sohaib Athar tidak hanya menjelaskan
pengamatan di Twitter, tetapi juga mengumpulkan informasi dari
teman-temannya yang berada di jaringan internet.
Jadi, ia menemukan, bahwa tidak semua helikopter itu milik angkatan
bersenjata Pakistan, dan bahwa sebuah helikopter mungkin telah
dijatuhkan bukan karena kecelakaan.
Athar menyadari kenapa helikopter tersebut ada di sana dan apa
sebenarnya yang terjadi hanya setelah mendengar pidato Obama saat ia
berbicara tentang “pembunuhan” Syaikh Usamah bin Ladin.
Namun, ternyata ditemukan dari penduduk Abbottabad dalam microblog
bahwa baku tembak di kota itu (propaganda Barat menyebutnya “kehadiran
militer di kota”) berlangsung selama sekitar 2 jam, milter AS mengklaim
bahwa “operasi berlangsung kurang dari 40 menit”.
Perlu diingat kemudian, setelah beberapa pernyataan kontradiktif,
Amerika tetap mengakui bahwa tujuan dari serangan di Abbottabad adalah
untuk menangkap hidup-hidup bin Ladin.
Namun, amir Al Qaeda tidak mengizinkan mereka untuk melakukannya.
Amerika mengatakan bahwa setelah menawarkan untuk menyerah, Bin Ladin
dan putranya melepaskan tembakan untuk membunuh mereka.
Jika versi Amerika ini bisa dipercaya, mereka tidak berhasil
mendapatkan jarak yang dekat dengan bin Ladin. Amir Al Qaeda dikatakan
tewas oleh peluru penembak jitu di kepala. (Kemudian, Amerika telah
mengubah cerita mereka dan mengatakan bahwa Bin Ladin tidak memberikan
perlawanan sama sekali dan hanya ditembak di perut dan kepala).
Selain itu, cerita kembali berubah menjadi dua perempuan bersama-sama
dengan Bin Ladin di rumah. Tidak ada informasi akurat tentang nasib
mereka. Dilaporkan bahwa mereka berdua telah dibunuh, namun dinyatakan
bahwa hanya ada satu mayat perempuan dan seorang lagi terluka dan kini
berada dalam penahanan AS.
Propaganda AS kini penuh dengan segala macam detail kecil dari apa
yang terjadi. Di sini kita memiliki operasi secara live, dan laporan
tentang CIA mencatat bahwa “tidak ada yang membawa sampah dari rumah
besar” dan penerbangan pasukan khusus untuk operasi dan lain-lain.
Foto rumah yang rusak dengan jejak darah telah juga diterbitkan.
Media menjalankan cerita standar tanpa informasi yang akurat diselingi
dengan kebohongan murah yang biasa didistribusikan dalam kasus tersebut.
Namun, masih terdapat cukup banyak pertanyaan natural.
Mengapa Amerika tidak mempublikasikan video atau foto Syaikh Usamah
bin Ladin yang telah meninggal? Selain itu, cerita Amerika bahwa Syaikh
Usamah “dimakamkan” di Laut Arab (sekitar 1.200 km dari tempat
kejadian), beberapa jam setelah pembunuhan itu tampaknya cukup mustahil.
Dugaan bahwa AS melakukan uji coba genetik DNA Syaikh Usamah beberapa
jam setelah “kematiannya” (seperti yang dilaporkan, dengan memotong
tangannya, yang lebih mirip sebuah ritual pagan) tampaknya paling
mustahil, sedangkan test DNA biasanya membutuhkan waktu beberapa hari.
Kami pikir hanya ada dua alasan untuk menjelaskan, bahwa :
Pertama, Syaikh Usamah tidak ada di rumah yang diserang oleh Amerika.
Kedua, Syaikh Usamah memang telah dibunuh, tapi
jasadnya begitu rusak karena AS melakukan berbagai kekejian terhadapnya,
sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasikan dirinya secara visual.
Faktanya, diketahui bahwa Syariah tidak memperbolehkan untuk mengubur
Muslim di dalam air sebagaimana ditunjukkan oleh ulama Islam di Mesir
dan negara-negara lain yang berkomentar tentang perdebatan pernyataan AS
tentang penguburan Bin Ladin di laut dengan memperhatikan adat Islam.
Kami hanya ingin menunjukkan bahwa jika terbunuhnya Syaikh Usamah
dikonfirmasi kebenarannya, itu hanya akan membuktikan bahwa ia telah
bertemu dengan kesyahidannya dalam Jihad yang telah ia lakukan semasa
hidupnya dan untuk seruannya kepada Muslim. Ia menjadi syuhada dalam
pertempuran, sebagaimana layaknya Mujahidin. Fakta ini tidak dapat
terdistorsi bahkan oleh sebagian besar propaganda kebohongan canggih.
Jika benar kematian ini terjadi, sebenarnya hanyalah kemenangan
simbolis bagi Amerika karena seperti sebagian besar pengamat katakan.
Hal ini tentu akan meningkatkan peringkat Obama dan meningkatkan kembali
kesempatan untuk mendapatkan kursi di Gedung Putih, bukan yang lain.
Sepuluh tahun, dua perang, ratusan miliar dollar dihabiskan hanya
untuk mengejar satu orang. Allahu akbar! Siapa yang bisa mengatakan
bahwa ini kemenangan bagi mereka yang waras?
Selain itu, mereka harus mengakui sebuah fakta yang tak terbantahkan
bahwa kematian Syaikh Usamah tidak bisa menghentikan Jihad. Api Jihad
akan terus menyala tak kenal lelah dan Amerika akan menyalahkan diri
sendiri dengan melancarkan perang global mereka terhadap Islam.
(Osama Masih Hidup Lihat Videonya di http://arrahmah.com/read/2011/05/03/12217-seruan-syaikh-usamah-bin-ladin.html )