
Peluncuran blog ini dibarengi dengan pelatihan jurnalisme warga
untuk antikorupsi yang diikuti oleh mahasiswa, jurnalis, dan para
aktivis. Pelatihan akan ditindaklanjuti dengan praktek menulis isu-isu
antikorupsi, praktek investigasi kasus-kasus korupsi, serta pelatihan
membuat dan mengelola blog sosial antikorupsi. Selain itu, ada juga
diskusi bulanan terkait isu-isu antikorupsi dan kebijakan publik. “Serta
membangun jaringan antikorupsi antar elemen daerah dan nasional,” kata
Aris Arif Mundayat, penggagas www.antikorupsiana.com.
Pelatihan Citizen Jurnalism for Anti Corruption tersebut bertujuan
memperkuat jaringan blog sosial yang hadir di tengah-tengah masyarakat
yang terintegrasi dengan portal www.infokorupsi.com. Blog di Internet tersebut merupakan sebuah media warga (citizen media) sebagai wujud jurnalisme warga (citizen journalism) yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menulis ihwal antikorupsi.
Seperi yang dilansir Tempointeraktif.com, Aris menyatakan jurnalisme
warga adalah kegiatan warga dalam mengumpulkan, melaporkan, mengolah,
dan menyebarluaskan suatu fakta kejadian, peristiwa, aspirasi, atau
gagasan yang dilakukan atas dasar keinginan pribadi. Lalu,
dipublikasikan atas nama diri sendiri dan dipertanggungjawabkan sendiri.
Menurut Mahyudin Al Mudra, pendiri SIDAK (sentra informasi dan data
untuk anti korupsi) korupsi di Indonesia pascareformasi bukannya
terkikis atau berkurang, namun semakin meluas hingga ke seluruh aspek
kemasyarakatan. Perkembangan kasus korupsi terus meningkat dari tahun ke
tahun, baik dari jumlah kasus yang terjadi maupun jumlah kerugian
keuangan negara.
Program Officer SIDAK Tasyriq Hifzhillah mengungkapkan kehadiran blog sosial antikorupsiana.com
merupakan wahana untuk membangun kerja sama seluruh lapisan masyarakat.
“Keterlibatan warga secara masif diharapkan dapat mempercepat arus
informasi dan gagasan dalam rangka memperkuat semangat antikorupsi,”
kata dia.