PARIS – Ibu-ibu serta kelompok
pembela hak Muslim bergabung dalam sebuah demonstrasi melawan rancangan
kebijakan baru yang kontroversial karena melarang ibu-ibu Muslim ambil
bagian dalam kegiatan ekstrakurikuler anak-anak mereka di sekolah.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan melawan penteri pendidikan Perancis, Luc Chatel, yang telah meminta para ibu Muslim yang ingin menemani anak-anak mereka kunjungan lapangan untuk agar melepaskan kerudung mereka.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan melawan penteri pendidikan Perancis, Luc Chatel, yang telah meminta para ibu Muslim yang ingin menemani anak-anak mereka kunjungan lapangan untuk agar melepaskan kerudung mereka.
Dengan teriakan “Kaum ibu dipinggirkan, anak-anak dihina”, para
demonstran yang sebagian besar merupakan perempuan itu mengkritik
pemerintah Perancis yang sewenang-wenang mengendalikan kehidupan mereka
serta pendidikan anak-anak mereka.
Pada tahun 2004, Perancis melarang para pelajar mengenakan kerudung ke sekolah.
Sejumlah pengamat menyatakan munculnya kekhawatiran bahwa keputusan
pemerintah semacam itu akhirnya hanya akan mencegah perempuan
berkerudung enggan memasuki sekolah atau terlibat dalam segala sesuatu
yang memiliki kemungkinan memunculkan penghinaan yang membuat mereka
menjadi warga kelas dua.
Para pengunjuk rasa berpendapat bahwa rancangan kebijakan tersebut
akan menjadi bahan bakar Islamofobia di negara yang dihuni oleh lebih
dari lima juta penduduk muslim itu.