Menjamu Persisam di Stadion Sport Center Telukkuantan, Rabu (27/4), Askar Bertuah malah kalah memalukan 0-1.
Gol tunggal kemenangan Persisam dicetak Julio Lopez menit ke-12 lewat titik penalti.
Kekalahan ini membuat PSPS berpeluang dikejar Bontang FC yang kini
masih ‘’menguasai’’ zona play-off. Saat ini Bontang FC yang akan jadi
lawan PSPS, 1 Mei mendatang mengumpulkan 13 poin dan masih menyisakan
enam pertandingan.
Andai Bontang FC bisa memenangkan seluruh pertandingan sisa, tim dari
Kalimantan Timur ini akan dapat nilai 31. Sementara, kini PSPS baru
dapat 24 poin setelah memainkan 20 pertandingan dengan menyisakan
delapan pertandingan.
Kemungkinan turun ke posisi 15 alias zona play-off memang kecil. Tapi bukan mustahil hal yang ditakutkan itu akan datang.
‘’Kemungkinan play-off memang ada, tapi saya kira kecil. Kami baru
memainkan 20 pertandingan, sementara Bontang FC sudah 22 pertandingan.
Nilai kami 24 dan Bontang 12. Tapi kami harus berjuang keras agar nilai
PSPS aman dari zona play-off,’’ kata Manajer PSPS H Dastrayani Bibra.
Ia pantas masih khawatir. Sebab lawan yang akan dihadapi pada delapan
pertandingan sisa bukan tim ringan. Empat pertandingan kandang yang
tersisa, semuanya harus berhadapan dengan lawan berat, yakni Bontang FC,
Semen Padang, dan Pelita Jaya.
Satu laga kandang lainnya adalah melawan Persiwa yang tertunda karena
kerusuhan Pemilukada Kabupaten Kuantan Singingi beberapa waktu lalu.
Sampai kini pertandingan yang seharusnya dimainkan 11 April 2011 lalu
itu belum juga ada keputusan dari PT Liga Indonesia.
Apa dijadwal ulang atau PSPS dinyatakan kalah 0-3. Sementara empat
pertandingan tandang yang harus dimainkan PSPS adalah melawan Sriwijaya
FC, Deltras, Persela, dan Persija.
Melihat lawan-lawan yang akan dihadapi, tentu bukan perkerjaan mudah
bagi PSPS untuk memenangkan pertandingan. Bontang FC punya motivasi
untuk keluar dari zona play-off. Semen Padang yang akan datang ke
Telukkuantan, 8 Mei mendatang merupakan salah satu tim paling stabil
dari awal kompetisi hingga sekarang.
Sedang Pelita Jaya yang sebelumnya berkutat di posisi 15 terus
menunjukkan peningkatan. Bahkan tim yang bermarkas di Stadion
Singaperbangsa itu sudah melewati PSPS, dengan menduduki peringkat 10,
bandingkan dengan PSPS yang ada pada posisi 12.
‘’Lawan memang berat-berat. Tapi kami punya keyakinan bisa
memenangkan semua pertandingan kandang. Kami hanya perlu dua kemenangan
lagi agar bebas dari play-off. Saya optimis anak-anak bisa melakukannya.
Saya melihat anak-anak kalau menghadapi tim bagus, mereka juga main
bagus. Makanya kami harus yakin,’’ ujarnya.
Menghadapi Persisam kemarin, sebenarnya PSPS tampil dominan. Dzumafo
Epandi Herman dan kawan-kawan mampu mengatur permainan dan dominan dalam
penguasaan bola.
Tim asuhan Abdul Rahman Gurning ini juga berkali-kali menciptakan peluang mencetak gol.
Salah satu peluang emas yang diperoleh PSPS terjadi pada menit 57.
Wasit Maslah Ihsan memberi hadiah penalti ke PSPS setelah Putut Waringin
Jati dijatuhkan lawan di kotak penalti Persisam.
Sayang peluang emas itu sirna. Tendangan Shin Hyun Joon mampu diblok kiper Persisam, Agung Prasetyo.
PSPS belum menyerah. Mereka terus menekan pertahanan Persisam.
Berkali-kali berhasil mengancam gawang lawan. Bahkan Dzumafo sempat
membobol gawang Persisam, tapi wasit menilai pemain asal Kamerun ini
berdiri pada posisi offside.