Kepala tersebut diturunkan dengan bantuan kerekan, dan kemudian
dibawa pergi dalam truk. Tim polisi anti huru hara juga hadir di tempat
itu untuk berjaga-jaga dan untuk mencegah konfrontasi.
Pembongkaran ini direncanakan untuk dimulai pada hari Senin, tapi
ditunda hari Selasa pagi karena angin yang kencang, cahaya yang kurang
baik dan peralatan yang rusak. Patung tersebut akan dipotong menjadi 18
bagian, yang akan disimpan di lokasi yang ditentukan oleh Kota Kars.
Para Dewan Kota Kars membuat keputusan untuk menghancurkan patung,
yang menjadi fokus kontroversi di bulan Januari. Keputusan itu diambil
dengan 19 suara melawan empat suara.
Seniman terkenal Turki, Bedri Baykam dan asistennya Tuğba Kurtulmuş
ditikam pekan lalu setelah pertemuan untuk memprotes penghancuran
patung. Berbicara tentang insiden tersebut di rumah sakit tempat ia
menerima perawatan, Baykam mengatakan pada awalnya dia pikir salah satu
temannya bercanda dengan dia ketika ia meninju sebelum penusukan.
Patung ini adalah hasil karya seniman terkenal Turki Mehmet Aksoy.
Patung ini menggambarkan dua sosok manusia yang saling berhadapan -
didirikan di atas gunung di kota Kars Turki, dekat perbatasan dengan
Armenia.
Pemerintah setempat menugaskan pendirian patung ini beberapa tahun
yang lalu untuk melambangkan akhiri permusuhan dan kecurigaan kedua
negara yang telah berlangsung lama.
Jika diselesaikan, patung itu akan menunjukkan satu sosok yang mengulurkan tangan kepada yang lain.
"Saya sangat menyesal dan meminta maaf atas nama Turki," kantor
berita Anatolia mengutip pematung yang mengatakan "Mereka bisa
menghancurkannya, kita akan kembali membuatnya."
Patung itu didirikan sebagai isyarat rekonsiliasi, sementara Turki
dan Armenia mulai mencoba untuk memperbaiki hubungan keduanya setelah
berabad-abad terlibat dalam permusuhan.
Namun proses tersebut terhenti tahun lalu dan ada beberapa keberatan terhadap monumen itu.
Pada kunjungan ke Kars pada Januari, Perdana Menteri Recep Tayyip
Erdogan dilaporkan menggambarkan monumen itu sebagai "aneh", dan
merupakan penghinaan terhadap sebuah kuil abad ke 11 di dekatnya.
Para Kritikus mengatakan Erdogan mungkin telah mengarahkan
pernyataannya tersebut keapda nasionalis, yang kuat di bagian wilayah
Turki itu, menjelang pemilihan parlemen bulan Juni.
Kars pernah memiliki komunitas Armenia yang besar, yang diperangi pada tahun 1915 sebagai bagian dari pembunuhan massal yang oleh Armenia dan banyak sejarawan sebut sebagai sebuah genosida.
Turki menolak istilah tersebut dan mengatakan kekejaman itu dilakukan pada kedua sisi dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 2009 kedua negara sepakat untuk menormalkan hubungan dan,
dalam semangat itu, mantan walikota Kars menugaskan untuk mendirikan
patung tersebut.