Dianggap Aneh, Patung Perdamaian Turki - Armenia Dirobohkan

Written By Juhernaidi on Rabu, 27 April 2011 | 11:55:00 AM

Patung Kemanusiaan di atas gunung di kota Kars Turki yang terdiri dari dua figur beton setinggi 30-meter, melambangkan persahabatan antara Turki dan Armenia, akhirnya dihancurkan. (Foto: Asbrez)
KARS - Penghancuran sebuah patung kontroversial, "Patung Kemanusiaan," yang melambangkan persahabatan antara Turki dan Armenia, dimulai pada pagi dini hari Selasa ketika kepala salah satu figur diturunkan. Monumen, terdiri dari dua figur beton setinggi 30-meter, memicu perdebatan banyak setelah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyebutnya sebagai "keburukan" saat berkunjung ke provinsi timur Kars pada bulan Januari.
Kepala tersebut diturunkan dengan bantuan kerekan, dan kemudian dibawa pergi dalam truk. Tim polisi anti huru hara juga hadir di tempat itu untuk berjaga-jaga dan untuk mencegah konfrontasi.
Pembongkaran ini direncanakan untuk dimulai pada hari Senin, tapi ditunda hari Selasa pagi karena angin yang kencang, cahaya yang kurang baik dan peralatan yang rusak. Patung tersebut akan dipotong menjadi 18 bagian, yang akan disimpan di lokasi yang ditentukan oleh Kota Kars.
Para Dewan Kota Kars membuat keputusan untuk menghancurkan patung, yang menjadi fokus kontroversi di bulan Januari. Keputusan itu diambil dengan 19 suara melawan empat suara.
Seniman terkenal Turki, Bedri Baykam dan asistennya Tuğba Kurtulmuş ditikam pekan lalu setelah pertemuan untuk memprotes penghancuran patung. Berbicara tentang insiden tersebut di rumah sakit tempat ia menerima perawatan, Baykam mengatakan pada awalnya dia pikir salah satu temannya bercanda dengan dia ketika ia meninju sebelum penusukan.
Patung  ini adalah hasil karya seniman terkenal Turki Mehmet Aksoy. Patung ini menggambarkan dua sosok manusia yang saling berhadapan - didirikan di atas gunung di kota Kars Turki, dekat perbatasan dengan Armenia.
Pemerintah setempat menugaskan pendirian patung ini beberapa tahun yang lalu untuk melambangkan akhiri permusuhan dan kecurigaan kedua negara yang telah berlangsung lama.
Jika diselesaikan, patung itu akan menunjukkan satu sosok yang mengulurkan tangan kepada yang lain.
"Saya sangat menyesal dan meminta maaf atas nama Turki," kantor berita Anatolia mengutip pematung yang mengatakan "Mereka bisa menghancurkannya, kita akan kembali membuatnya."
Patung itu didirikan sebagai isyarat rekonsiliasi, sementara Turki dan Armenia mulai mencoba untuk memperbaiki hubungan keduanya setelah berabad-abad terlibat dalam permusuhan.
Namun proses tersebut terhenti tahun lalu dan ada beberapa keberatan terhadap monumen itu.
Pada kunjungan ke Kars pada Januari, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dilaporkan menggambarkan monumen itu sebagai "aneh", dan merupakan penghinaan terhadap sebuah kuil abad ke 11 di dekatnya.
Para Kritikus mengatakan Erdogan mungkin telah mengarahkan pernyataannya tersebut keapda nasionalis, yang kuat di bagian wilayah Turki itu, menjelang pemilihan parlemen bulan Juni.
Kars pernah memiliki komunitas Armenia yang besar, yang diperangi pada tahun 1915 sebagai bagian dari pembunuhan massal yang oleh Armenia dan banyak sejarawan sebut sebagai sebuah genosida.
Turki menolak istilah tersebut dan mengatakan kekejaman itu dilakukan pada kedua sisi dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 2009 kedua negara sepakat untuk menormalkan hubungan dan, dalam semangat itu, mantan walikota Kars menugaskan untuk mendirikan patung tersebut.

Simulasi Jangka Sorong