Tren Bom, Upaya Agar Bantuan Asing Terus Mengalir ke RI?

Written By Juhernaidi on Senin, 21 Maret 2011 | 8:18:00 PM

Upaya penjinakan bom buku. Abu Bakar Ba'asyir, pemimpin tertinggi Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), menduga teror bom yang belakangan terjadi merata di Jakarta dilakukan oleh polisi, yakni Densus 88. Tujuannya, kata Baasyir, untuk mengalihkan isu-isu kebobrokan pemerintah. (foto: today.co.id)
JAKARTA  - Terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Baasyir kembali menuding Densus 88 Antiteror Polri, sebagai perusak suasana dengan membuat isu teror bom buku sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu mengatakan, teror bom bertujuan menutupi kebobrokan pemerintah yang saat ini menjadi sorotan tajam.

"Tidak mungkin memerjuangkan Islam pakai bom-bom. Saya menduga, menduga lho ya, bom-bom ini dilakukan oleh Densus. Bom-bom ini untuk mengalihkan isu kebobrokan pemerintah," kata Baasyir usai jeda salat Zuhur di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011).

Selain itu, Ba'asyir menilai teror bom sengaja dilakukan untuk menciptakan iklim tidak aman. Alhasil, kata Ba'asyir, bantuan asing mengalir ke Indonesia.

"Kedua, ini sengaja dibuat supaya kelihatan Indonesia tidak aman dari teroris. Kalau aman dari teroris, dolar-dolar tidak mengalir ke Indonesia," pungkasnya

Simulasi Jangka Sorong