"Sodokan" Provokasi dari Berbagai Arah Gagal Goyahkan SBY"

Written By Juhernaidi on Rabu, 09 Maret 2011 | 9:58:00 PM

Upaya provokasi yang dilakukan sejumlah elit Partai Demokrat ternyata tidak bisa mempengaruhi keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Buktinya, Partai Golkar tetap berada di dalam koalisi. (foto: Detik.com)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai kesepakatan Presiden tetap mempertahankan Golkar dalam barisan koalisi, menunjukkan SBY tidak terpengaruh provokasi elite Partai Demokrat.

“Itu menunjukkan bahwa SBY tidak terprovokasi oleh desakan-desakan dari elit Demokrat,” ujar Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq, di Jakarta, Rabu (9/3/2011).

“Saya kira ini suatu pembelajaran politik bagi elit Partai Demokrat agar tidak bereaksi berlebihan dan cenderung provokatif karena belum tentu itu sejalan dengan pikiran Pak SBY.”

Menurut Mahfud, masih banyak hal yang harus diperbaiki dari gaya dan cara elit partai Demokrat dalam berkomunikasi dengan mitra koalisi.

Sehingga koalisi ke depan akan semakin efektif untuk mengawal program-program pemerintah. “Yang masih kami tunggu kan pembenahan yang disepakati nanti seperti apa? Yang jelas apa yang menjadi sikap politik Golkar, PKS menghormati,” tegasnya. Sementara terkait keputusan Presiden atas PKS di koalisi, Mahfud menyatakan pihaknya masih menunggu. “PKS tetap menunggu, kalau Presiden akan komunikasi ya kami siap, kami akan sampaikan apa yang menjadi pandangan-pandangan PKS,” tandasnya.
Selain itu memutuskan Partai Golkar tetap menjadi anggota koalisi, keduanya juga sepakat untuk melakukan pembenahan manajemen koalisi. Menurut Mahfudz, kesepakatan itu seharusnya dijadikan pelajaran bagi Partai Demokrat yang selama ini menyerang Partai Golkar, hanya karena mendukung penggunaan hak angket untuk menyelidiki kasus mafia pajak.
Partai Demokrat sebaiknya memperbaiki gaya serta cara berkomunikasi dengan sesama anggota koalisi. "Istilah saya, gaya komunikasi Partai Demokrat tidak SBY banget," ujarnya. Saat ini, PKS masih tetap menunggu komunikasi dengan Presiden Yudhoyono dengan pimpinan PKS.

Simulasi Jangka Sorong