Upaya untuk mendinginkan reaktor nuklir yang terlalu panas di pabrik nuklir Fukushima Jepang dilaporkan mengalami kemunduran setelah pompa air dari reaktor No.2 ditemukan rusak.
Menurut kantor berita resmi Jepang Kyodo, reaktor nuklir No.2
mengalami kegagalan pendinginan akibat kerusakan struktur kontainmen
reaktor.
Beberapa laporan mengatakan sistem reaktor pendingin telah secara
permanen rusak akibat gempa berskala 8,9 skala Richter dan tsunami yang
memporakporandakan pantai timur laut Jepang.
Pemerintah Jepang menuduh Tokyo Electric Power Company (TEPCO) yang
memiliki pabrik Fukushima menghilangkan informasi tentang pelanggaran
keamanan dan menyerahkan laporan "palsu" kepada inspektur.
Menurut update terbaru oleh Badan Kepolisian Nasional Jepang,
kematian korban dari gempa mencapai 9.080 orang di 12 titik, sedangkan
jumlah yang hilang kemungkinan berjumlah 13.561 orang di enam titik.
Menteri Pertahanan Toshimi Kitazawa mengatakan dalam konferensi pers
bahwa ia percaya asap mengepul dari reaktor nuklir no 2 adalah uap yang
disebabkan oleh pemakaian air dan bahwa asap kehitaman yang terdeteksi
Selasa kemarin di reaktor Nomor 3 meruapakan beberapa puing yang
terbakar karena kenaikan suhu, Kyodo News Agency melaporkan.
Para ahli mengkhawatirkan kerusakan pada reaktor ketiga akan
berpotensi menimbulkan bahaya uranium dan plutonium, yang sangat
beracun.