Jerman dilaporkan telah menarik diri dari operasi NATO di Mediterania karena ketidaksepakatan tentang misi di Libya.
Kementerian pertahanan Jerman mengatakan pada hari Selasa kemarin
bahwa Berlin menarik diri dari setiap operasi militer di Mediterania
berikut keterlibatan aliansi militer Barat dalam konflik Libya, DPA
melaporkan.
Seorang jurubicara kementerian mengatakan, semua alat dan awak tempur
Jerman akan segera kembali ke Jerman. Pasukan Jerman sendiri saat ini
berjumlah 60 sampai 70 tentara.
Seperti diketahui, banyak negara NATO yang tidak menyetujui
intervensi militer ke Libya ini. Mereka bertemu di Brussels untuk
menyamakan perbedaan terhadap peran mereka di Libya.
Prancis mengatakan pengambilalihan operasi oleh NATO akan menjauhkan
negara-negara Arab, namun, Italia percaya bahwa NATO harus mengambil
kendali atas kampanye militer di Libya.
Sementara itu, kepala komite urusan pertahanan Senat Italia,
Gianpiero Cantoni, mengatakan kebijakan Prancis dimotivasi oleh
keinginan untuk mendapatkan kontrak minyak dengan pemerintah Libya di
masa depan.
Presiden AS Barack Obama, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan
Perdana Menteri Inggris David Cameron telah sepakat bahwa NATO harus
memainkan peran penting dalam struktur komando misi Libya, demikian
Gedung Putih mengatakan.
"Mereka meninjau kemajuan substansial yang telah dibuat dalam hal
menghentikan kemajuan pasukan Gaddafi di Benghazi serta pembentukan
sebuah zona larangan terbang," kata juru bicara Gedung Putih, Ben
Rhodes.