Menakar Kekuatan Yusuf Supendi Deklarator PKS

Written By Juhernaidi on Rabu, 23 Maret 2011 | 10:24:00 AM

Kiai Haji Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memborbardir para petinggi partai itu seorang diri. Siapa sebetulnya Yusuf Supendi dan seberapa kuat serangan yang dilancarkan politisi senior ini?

"Ada beberapa kekuatan yang dimiliki Yusuf Supendi. Pertama adalah kekuatan isu. Kedua adalah sosok Yusuf Supendi sendiri," kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, kepada VIVAnews.com, Rabu, 23 Maret 2011.

Menurut Burhanuddin, isu yang diusung Yusuf secara substantif telah menusuk jantung kredibilitas PKS: isu poligami dan korupsi. Isu poligami yang dilontarkan Yusuf bisa mempengaruhi dukungan dari kalangan pemilih perempuan terhadap PKS.

"Poligami, meski dibolehkan dalam agama dan lazim di PKS, citranya bisa buruk sekali di mata pemilih perempuan. Ini membuka tabu partai kepada publik," kata Burhanuddin. Dan PKS, menurut Burhan, tidak merespons balik secara cepat untuk mentralisir isu poligami ini.

Isu kedua yang tak kalah kuat adalah tudingan korupsi terhadap petinggi PKS. Yusuf telah melaporkan tiga pemimpin PKS ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Bila kelak terbukti, menurut Burhan, PKS terancam memiliki citra yang tak ubahnya seperti partai politik lain. 

"Bila terbukti, kredibilitas PKS sebagai partai bersih menjadi terlucuti," ujar dia.

Kekuatan kedua Yusuf, masih kata Burhan, adalah pada sosoknya sendiri. Selain merupakan salah satu pendiri Partai Keadilan, dia juga pernah menduduki sejumlah jabatan strategis: Wakil Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan, anggota Majelis Syuro PKS, Anggota Dewan Syariah PKS, dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS.

Sebagai salah satu generasi pertama PKS, Yusuf dan beberapa pendiri lainnya juga berperan besar dalam membentuk kantung-kantung cikal bakal kader PKS di kampus-kampus atau yang disebut harakah. Dia juga yang membentuk gerakan Tarbiyah yang menjadi pionir terbentuknya PKS.

Yusuf juga terlibat dalam pendirian Yayasan Ma'had Al Hikmah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang dulu menjadi markas besar PKS. Lulusan Universitas Imam Muhammad Ibn Saud Riyadh, Arab Saudi pada 1985 itu juga pernah menjadi Wakil Direktur Lembaga Bantuan International Saudi Arabia pada 1991-1992.

Pengalaman organisasi lainnya juga seabrek-abrek, Yusuf pernah menjadi Humas Perhimpunan Pelajar Indonesia Komisariat Riyadh 1980-1981, Humas DPP Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Komisariat Riyadh 1984-1985, Ketua Ikatan Mahasiswa Asia Tengah Komisariat Riyadh 1982-1984, Staf Badan Kejasama Ponpes Jabar 1986-1987, Staf Badan Kerjasam Ponpes se-Indonesia.

Jadi, di mata Burhanuddin, isu yang kini menerjang PKS itu dibawakan oleh sosok yang sangat kuat. "Kredibilitas Yusuf Supendi tidak bisa diabaikan. Dia ini orang yang punya akar sangat dalam," ujar Burhan.
Meski demikian, Burhan sedikit menaruh curiga kenapa Yusuf baru membuka semuanya saat ini. Padahal beberapa kasus terjadi pada 2002, dan pemecatan dirinya menurut PKS berlangsung pada 2010.
"Kalau melihat momentumnya, kasus ini paling tepat diungkap saat Yusuf dipecat," ujar dia.

Simulasi Jangka Sorong