TOKYO - Perkembangan
keadaan Jepang pasca gempa bumi berkekuatan 8,8 pada skala Richter yang
memicu tsunami pada Jumat (11/3) kemarin mendesak pemerintah setempat
mengumumkan kebocoran radiasi tingkat kecil di satu pembangkit tenaga
nuklir di Fukushima. Demikian kantor berita Reuters melaporkan.
Sebanyak 3 ribu penduduk yang tinggal di sekitar pembangkit tenaga
nuklir di Prefektur Fukushima --sejauh 240 kilometer di utara Tokyo--
diungsikan dari kawasan tersebut. Upaya ini dilakukan setelah pemerintah
mengumumkan radiasi tingkat kecil yang meluas ke kawasan pengungsian di
sekitar pembangkit.
Gempa bumi kuat mengguncang Jepang baratlaut yang memicu tsunami
setinggi 10 meter sehingga menyapu tempat tinggal, kendaraan, dan lahan
pertanian. Sejumlah peringatan siaga tsunami telah diumumkan bagi
seluruh kawasan Pasifik. Kecuali daratan besar seperti Amerika Serikat
dan Kanada, namun kewaspadaan akan tsunami di luar wilayah Jepang
sangatlah besar.
Para pemimpin partai berkuasa serta oposisi Jepang setuju atas
kebutuhan penyusunan anggaran tambahan terhadap bencana tersebut. Bank
Jepang akan melaksanakan pertemuan yang membahas kebijakan pada Senin
(14/3) dan mengumumkan keputusan pada hari yang sama. Bank sentral
tersebut berjanji akan melakukan upaya terbaik untuk memastikan
kestabilan pasar uang.
Seorang pengamat perindustrian mengatakan bahwa jumlah kerugian
akibat gempa tersebut mungkin mencapai 15 miliar dolar AS. Sejumlah
warga di ibu kota Jepang, Tokyo, banyak yang tinggal di kantor karena
angkutan umum tidak dioperasikan. ''Sejumlah jalur kereta bawah tanah di
Tokyo akan kembali beroperasi namun banyak kereta yang belum berjalan
dan jalan raya masih ditutup,'' kata media.
Bencana tersebut menyebabkan harga minyak, logam, dan gandum merosot
tajam akibat dampak permintaannya sehingga menjadi penurunan posisi
terbesar dalam beberapa bulan. Mata uang yen meningkat secara tajam
akibat resiko keengganan oleh para penanam modal asal Jepang dan harapan
repatriasi oleh perusahaan asuransi Jepang selain harga minyak bumi
yang melonjak kepada lebih dari 3 dolar per barel.
Saham asal Jepang yang diperdagangkan di New York merosot tajam.
Sebelumnya ekuitas berjangka Jepang jatuh sebesar 3,3 persen. Bursa
Saham Tokyo berencana untuk membuka perdagangan saham secara normal pada
Senin. Selain itu, seluruh pelabuhan di Jepang tutup dan menghentikan
operasi.