Pasukan
Libya melakukan serangan udara di dekat sebuah pangkalan militer di
pinggiran barat kota Ajdabiya yang dikuasai kelompok pemberontak pada
Jumat pagi ini, namun tidak menimbulkan korban atau kerusakan, kata
pemberontak anti Gaddafi.
"Ada bom di luar pangkalan militer dekat Ajdabiya," kata Muhammad
Abdallah, seorang pejuang pemberontak di pos pemeriksaan terakhir di
kota di jalan menuju Brega, di mana sebelumnya pemberontak anti Gaddafi
terlibat dalam pertempuran mematikan dengan pasukan pemerintah pada hari
Rabu lalu.
"Pengeboman terhadi sekitar pukul 8:00 pagi (0600 GMT)," tambah
Abdallah. Pemberontak lain juga melaporkan adanya serangan udara, namun
tidak ada korban maupun kerusakan.
Kota-kota pesisir Mediterania Brega, dengan banyak kilang minyak, dan
Ajdabiya, sebuah kunci persimpangan jalan utama, secara strategis
sangat penting bagi pemberontak di timur Libya.
Pasukan Gaddafi telah berulang kali menargetkan barak militer di
pinggiran Ajdabiya sejak pemberontak di wilayah timur mulai melakukan
pemberontakan rakyat untuk mengusir pemimpin Libya yang telah berkuasa
selama empat dekade.
Seorang wartawan AFP, Jumat pagi ini melihat peti amunisi yang
ditinggalkan di dalam barak, sekitar 500 meter di jalan dari pos
pemeriksaan yang menuju ke padang gurun, namun tidak ada kerusakan.
Reporter itu mengatakan terdapat sebuah gudang penuh dengan roket
anti-tank, bazoka dan peluncur roket. Bangunan-bangunan itu semua
ditinggalkan, selimut dan seragam militer juga ditinggalkan.
Pemberontak juga melaporkan adanya serangkaian ledakan dekat Ajdabiya
sekitar pukul 3:00 pagi (0100 GMT), tetapi penyebab ledakan belum
jelas.
Di kota, sekitar 10 toko terbuka tapi jalan-jalan masih sepi, sesuai
dengan kebiasaan di sana pada pagi, di mana hari Jumat merupakan hari
libur dan awal pekan bagi muslim Libya.