Pasukan oposisi Libya menolak untuk berbicara dengan delegasi Inggris yang memasuki negara itu tanpa perjanjian sebelumnya dan 'mengusir' kembali mereka ke London, pasukan dewan nasional mengatakan pada hari Minggu kemarin (6/3).
"Kami tidak tahu sifat dari misi mereka. Kami menolak untuk membahas
apapun dengan mereka karena cara mereka masuk ke negara ini tanpa
persetujuan," kata juru bicara Abdul Hafiz Ghoqa kepada wartawan di
Benghazi.
"Sekarang kami berusaha untuk menegosiasikan jalan bagi mereka untuk meminta mereka segera pulang."
Para pejuang oposisi juga mengatakan mereka tidak dihubungi terlebih
dahulu terkait rencana perdamaian yang ditawarkan oleh presiden
Venezuela Hugo Chavez.
Menlu Inggris William Hague mengatakan tim diplomatik kecil Inggris
dikirim ke Benghazi di Libya timur untuk memulai kontak dengan kelompok
oposisi yang mendukung para pemberontak, namun mengalami "kesulitan"
sehingga mereka harus meninggalkan negara itu.
"Kami ingin melakukan konsultasi dengan oposisi, dengan mengirim tim
lebih lanjut untuk memperkuat dialog pada waktunya nanti. Upaya
diplomatik adalah bagian dari pekerjaan Inggris yang lebih luas di
Libya, termasuk dukungan kemanusiaan yang sedang berlangsung," katanya
dalam sebuah pernyataan.
"Kami terus mendesak Gaddafi untuk turun dan kami akan bekerja dengan
masyarakat internasional untuk mendukung ambisi sah dari rakyat Libya,"
tambahnya.