Jepang
sedang mempertimbangkan untuk melakukan penyemprotan air dan asam borat
ke sebuah pabrik nuklir yang meledak untuk mencegah terjadinya radiasi
setelah para pejabat mengatakan Rabu ini (16/3) bahwa banyak batang
bahan bakar reaktor nuklir itu telah rusak, dalam sebuah krisis yang
meningkat yang disebabkan oleh gempa bumi pekan lalu dan tsunami.
Para insinyur berupaya mati-matian untuk mendinginkan reaktor dan
batang bahan bakar setelah listrik terputus setelah gempa, mematikan
fungsi pendinginan reaktor tersebut.
Asam Borat sangat penting karena menangkap radiasi dan membantu
mencegah radiasi dari kebocoran," kata Nishimura, juru bicara badan
keselamatan.
Asam Borat mengandung boron, yang membantu memperlambat reaksi nuklir
oleh neutron yang menyerap, kata Naj Meshkati, pakar keselamatan pada
pembangkit listrik tenaga nuklir di University of Southern California.
Tetapi asam yang sama juga mencairkan baja ketika digunakan berulang
kali di sebuah pabrik nuklir yang bermasalah di Ohio.
Masami Nishimura, juru bicara badan keselamatan nuklir Jepang,
mengatakan operator pabrik, Tokyo Electric Power Co, memikirkan
langkah-langkah taktis setelah serangkaian ledakan dan kebakaran di
pabrik Fukushima Dai-ichi bertenaga nuklir.
Kobaran api terakhir terjadi pada reaktor nuklir tersebut pada Rabu
pagi ini, sehari setelah pembangkit listrik memancarkan ledakan radiasi
yang menyebabkan panik warga Jepang yang sudah tegang setelah terjadinya
gempa bumi besar Jumat lalu dan tsunami yang diperkirakan telah
menewaskan lebih dari 10.000 orang.
Sekitar tiga jam setelah api meletus pada Rabu pagi ini, badan
keselamatan nuklir Jepang mengatakan api tidak lagi terlihat pada Unit 4
reaktor nuklir. Namun tidak dapat mengkonfirmasi bahwa kobaran api
telah dipadamkan, dan awan asap putih mengepul dari reaktor, menurut
rekaman video yang didapat.
Juga pada Rabu, badan keselamatan nuklir Jepang mengatakan 70 persen
dari batang bahan bakar nuklir mungkin telah rusak di reaktor lain yang
ada di Dai-ichi Fukushima.