LUANDA - Sejumlah ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan fosil dinosaurus pertama di Angola. Sekali merengkuh dayun dua tiga pulau terlampaui. Selain menemukan daerah "jajahan" baru, para ilmuwan juga menemukan spesies dinosaurus baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Pada hasil studi
yang telah dipublikasikan hari Rabu silam di jurnal Annals of the
Brazilian Academy of Sciences, dinosaurus itu memiliki leher panjang dan
diduga pemakan tumbuhan. Tim internasional yang telah menemukan dan
mengidentifikasi tulang depan fosil yang memiliki karakter kerangka yang
unik memastikan bahwa fosil tersebut belum pernah ditemukan dibumi.
Fosil
dinosaurus ini ditemukan bersama dengan ikan dan gigi hiu yang mana
keduanya berada di dasar laut. Diperkirakan usianya sekitar 90 juta
tahun. Temuan ini diduga berkaitan dengan fosil dinosaurus. Muncul
kemungkinan di kalangan ilmuwan bahwa dinosaurus terseret ke laut dan
kerap menjadi santapan hiu kuno.
Dinosaurus yang baru ditemui itu
dijuluki Angolatitan adamastor. Angolatitan berarti "raksasa Angola",
sementara adamastor adalah raksasa laut yang berasal dari mitos pelayar
Portugis.
Menurut Matius F Bonnan, seoarang ahli dinosaurus jenis Sauropod asal
Western Illnois University, penemuan fosil di Angola sangat
menakjubkan. Bonnan tidak terlibat dalam penelitian ini. Tapi, ia
memperkirakan klaim tentang spesies baru tentang dinosaurus oleh para
ilmuwan layak diketahui.
"Saya pikir mereka sudah sangat berhati-hati," kata Bonnan, yang diberitakan AP, Kamis 17 Maret 2011.
"Penemuan ini dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana sauropod beradaptasi di lingkungan yang berbeda," tandasnya.
"Fakta
menggembirakan tentang paleontologi dinosaurus adalah, kini semuanya
menjadi semakin global. Semakin banyak orang dan tempat-tempat yang
terlibat dalam ilmu pengetahuan ini, akan semakin baik untuk kami
semua," ujar Bonnan.
Meski dihadapkan dengan ancaman ranjau
darat, anggota riset Octavio Mateus dari Universidade Nova de Lisboa dan
Museum of Lourinha (Portugal) menyatakan, faktor finansial merupakan
rintangan terbesar proyek tersebut.
"Kami tidak memiliki masalah dengan ranjau darat, kami tidak bermasalah dengan faktor keselamatan," tegas Mateus.
Para
peneliti di Angola mengatakan proyek mereka bertajuk PaleoAngola yang
akhirnya menemukan fosil, dimulai tahun 2005. Dan, itu merupakan
ekspedisi paleontologi sistematis pertama di Angola sejak tahun 1960-an.