Eskasalasi
konflik Islam-Kristen Koptik di Mesir terus meningkat. Kekeran terus
berlanjut, dan membuat situasi di Mesir, semakin tidak stabil.
Menurut laporan telivisi pemerintah, setidaknya 13 orang tewas dan 90
luka-luka akibat bentrokan antara umat Islam-Kristen Koptik di Kairo.
Bentrokan kembali pecah antara umat Islam-Kristen Koptik, setelah
hari Selasa Kristen Koptik turun ke jalan memprotes pembakaran gereja
minggu lalu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Mesir, Dr Ashraf Hatem, mengatakan
jumlah korban yang tewas sembilan orang. Juru bicara Gereja Koptik
Abdelmaseeh Baseet, hari Rabu melaporkan jumlah korban enam orang yang
tewa semuanya dari Kristen Koptik. Militer Mesir telah melakukan
penyelidikan kekerasan, kata juru militer Mesir Mohamed Askar.
Mereka yang terlibat dalam "Menghasut kebencian antara agama atau
terlibat dalam tindak kekerasan" harus bertanggung jawab "untuk
menegakkan hukum," katanya.
Awalnya, konflik antara seorang Muslim dan keluarga Koptik yang
menyebabkan pembakaran gereja di provinsi Helwan minggu lalu. Dalam
beberapa pekan terakhir, ketegangan meningkat drastis antara Muslim dan
Koptik di Mesir.
Sebuah gereja Koptik di kota Alexandria dibom pada Hari Tahun Baru,
menewaskan 23 orang. Tentara Islam Palestina yang memiliki hubungan
dengan al Qaeda, mengaku bertanggung jawab atas serangan paling
mematikan terhadap golongan Kristen di Mesir.
Sepuluh hari kemudian, seorang laki-laki bersenjata membunuh seorang
Kristen dan melukai lima orang Kristen lainnya kereta di Mesir.
Di bulan Januari, seorang pria dijatuhi hukuman, karena terlibat
serangan terhadap gereja Koptik setahun yang lalu, kata surat kabar
Mesir Al Ahram.
Populasi Kristen Koptik di Mesir hanya 9 persen dari 85 juta penduduk
Mesir. Mereka pengikut ajaran Markus, yang memperkenalkan kekristenan
ke Mesir, dan menjadikan Alexandria pusat gerakan Kristen Koptik.
Perpecahan dikalangan Kristen terjadi sejak abad kelima terkait
dengan dogma ajaran mereka, dan akibat berbagai pendapat tentang
difinisi ketuhanan Yesus Kristus.