Tokoh oposisi Mesir Muhammad ElBaradei mengatakan pada hari Selasa kemarin (1/2) bahwa Presiden Hosni Mubarak telah gagal untuk memenuhi tuntutan pengunjuk rasa dan janjinya untuk tidak menjadi presiden lagi adalah tindakan penipuan.
Mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN, Elbaradei menyatakan
bahwa jika Mubarak tidak mengindahkan seruan massa agar dia
meninggalkan kekuasaannya maka dia akan menjadi "tidak hanya seorang
presiden bebek yang lumpuh tapi juga mayat yang berjalan. "
Di bawah tekanan dari Washington dan seminggu demonstrasi jalanan,
Mubarak mengatakan dalam sebuah pernyataan pidato resminya bahwa ia
tidak akan maju lagi dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan
September mendatang tapi akan bekerja untuk transfer kekuasaan dengan
damai.
"Dia sayangnya akan memperpanjang penderitaan rakyat di sini selama
enam, tujuh bulan. Dia terus melanjutkan polarisasi negara. Dia terus
membuat orang lebih marah dan bisa menimbulkan aksi kekerasan," kata
ElBaradei.
Diplomat, yang telah muncul sebagai tokoh sentral setelah ia kembali
dari luar negeri dan mengambil bagian dalam demonstrasi, menyebut
Mubarak "seorang diktator yang tidak mau mendengarkan suara rakyat."
Dia mengatakan langkah Mubarak itu "jelas merupakan tindakan penipuan."
"Barangsiapa yang memberinya nasihat benar-benar memberinya nasihat yang salah. Dia hanya harus membiarkannya pergi."
Setiap warga Mesir disatukan dalam satu permintaan - Mubarak harus
turun, ElBaradei mengatakan dalam sebuah wawancara terpisah dengan NBC.
ElBaradei, yang mengatakan ia menawarkan dirinya sebagai pemimpin
transisi untuk mempersiapkan Mesir untuk demokrasi, mengatakan ia tidak
akan mengikuti langkah Mubarak sebagai presiden.
"Saya tidak selalu tertarik dalam menjalankan negara," katanya
kepada NBC. "Tanpa demokrasi tidak ada kehidupan. Isu siapa yang akan
memerintah tidak terlalu penting. Yang penting adalah bagaimana orang
itu akan dipilih."