AS mengutus Kepala Staf Gabungan Militer-nya Laksamana Mike Mullen ke sejumlah negara Teluk menyusul ketegangan politik yang terjadi di dunia Arab.
Mullen akan melakukan perjalanan semunggu penuh ke Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan Kuwait untuk membahas rencana strategis dengan pemimpin negara tersebut untuk mengantisipasi aksi massa yang sedang melanda sejumlah negara Arab yang terinspirasi dari revolusi rakyat Mesir dan Tunisia.
Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Militer AS Kapten John Kirby mengklaim bahwa perjalanan Mullen sudah direncanakan jauh sebelum munculnya ketegangan di sejumlah negeri Muslim yang terjadi belakangan ini. "Kepala Staf juga ingin mengetahui pandangan dari para kepala negara di kawasan itu tentang aksi-aksi protes yang dilakukan rakyat," ujar Kirby.
Ia melanjutkan, "Mullen ingin mempertegas keinginannya untuk melihat aksi-aksi protes itu dilakukan dengan damai, dan dibiarkan berlangsung tanpa ancaman dan kekerasan. Semua pihak harus menahan diri dalam menghadapi ketegangan ini."
Mike Mullen rencananya juga akan mampir ke Djibouti. Rakyat negeri itu juga sudah mulai melakukan aksi protes terhadap pemerintahnya. Namun Mullen tidak dijadwalkan berkunjung ke Bahrain yang juga sedang dilanda ketegangan oleh aksi-aksi massa anti-pemerintah, meski di Bahrain AS memiliki pangkalan militer untuk Armada ke-5 Angkatan Lautnya. Buat AS, Bahrain adalah benteng untuk menghadapi kekuatan Iran di kawasan Teluk.