Assange Tuduh Parlemen AS Dalangi Perintah Pembunuhannya

Written By Juhernaidi on Rabu, 02 Februari 2011 | 7:19:00 AM

Julian Assange, pendiri situs WikiLeaks dalam sebuah konferensi pers setelah perilisan ribuan dokumen rahasia pemerintahan AS. Assange mengaku dirinya sebagai korban dari perburuan AS. (Foto: Google) Di tengah pengungkapan baru bahwa Julian Assange telah menyamar sebagai seorang wanita tua untuk melarikan diri dari agen-agen intelijen Amerika, pendiri WikiLeaks itu menuduh anggota dewan AS menyerukan untuk "pembunuhannya".
New York Post mengutip Assange mengatakan bahwa kecaman terhadap WikiLeaks oleh politisi Amerika adalah sangat konyol dan "bentuk terburuk dari penyensoran yang pernah kita saksikan sejak tahun 1950an, sejak era McCarthy."
"Pernyataan dari Wakil Presiden Joe Biden bahwa aku adalah teroris berteknologi tinggi, seruan dari Sarah Palin untuk memperlakukanku seperti Taliban yang diburu. Semua itu adalah seruan untuk pembunuhanku atau pembunuhan atas karyawan-karyawanku," ujarnya.
Sementara itu, ekstrak dari biografi wartawan kelahiran Australia tersebut "WikiLeaks: Di Dalam Perang Julian Assange tentang Kerahasiaan" telah mengungkapkan bahwa dia menyamar sebagai wanita tua untuk mengelak dari agen intelijen yang dipercaya mengikutinya.
Buku itu juga mengklaim bahwa Assange, yang berada di Inggris saat dalam penyamaran itu, menjadi yakin bahwa agen-agen CIA mengikutinya terlepas dari tidak adanya tanda-tanda pengejaran yang jelas.
"Kau tidak bisa membayangkan betapa konyolnya itu. Dia menyamar sebagai wanita tua selama lebih dari dua jam," ujar James Ball dari WikiLeaks.
Ektrak dari buku yang ditulis oleh wartawan koran Guardian, David Leigh dan Luke Harding itu, juga memperlihatkan bahwa peretas tersebut tidak mengenal ayah kandungnya sampai dia berusia 27 tahun.
Website pembocor Assange menciptakan kehebohan di seluruh dunia tahun lalu, setelah membocorkan ribuan kabel diplomatik rahasia AS yang membahayakan hubungan di antara beberapa negara.
Penyidik Amerika telah berusaha, dan dilaporkan gagal, untuk membangun kaitan antara Assange dan prajurit militer AS Bradley Manning, yang dituduh mengunduh secara ilegal ribuan dokumen pemerintah dan menyerahkannya kepada orang yang berwenang.
Pendiri website pembocor itu menghadapi ekstradisi ke Swedia atas tuduhan serangan seksual.

Simulasi Jangka Sorong