Di tengah pengungkapan baru bahwa Julian Assange telah menyamar sebagai
seorang wanita tua untuk melarikan diri dari agen-agen intelijen
Amerika, pendiri WikiLeaks itu menuduh anggota dewan AS menyerukan
untuk "pembunuhannya".
New York Post mengutip Assange mengatakan bahwa kecaman terhadap
WikiLeaks oleh politisi Amerika adalah sangat konyol dan "bentuk
terburuk dari penyensoran yang pernah kita saksikan sejak tahun 1950an,
sejak era McCarthy."
"Pernyataan dari Wakil Presiden Joe Biden bahwa aku adalah teroris
berteknologi tinggi, seruan dari Sarah Palin untuk memperlakukanku
seperti Taliban yang diburu. Semua itu adalah seruan untuk pembunuhanku
atau pembunuhan atas karyawan-karyawanku," ujarnya.
Sementara itu, ekstrak dari biografi wartawan kelahiran Australia
tersebut "WikiLeaks: Di Dalam Perang Julian Assange tentang
Kerahasiaan" telah mengungkapkan bahwa dia menyamar sebagai wanita tua
untuk mengelak dari agen intelijen yang dipercaya mengikutinya.
Buku itu juga mengklaim bahwa Assange, yang berada di Inggris saat
dalam penyamaran itu, menjadi yakin bahwa agen-agen CIA mengikutinya
terlepas dari tidak adanya tanda-tanda pengejaran yang jelas.
"Kau tidak bisa membayangkan betapa konyolnya itu. Dia menyamar
sebagai wanita tua selama lebih dari dua jam," ujar James Ball dari
WikiLeaks.
Ektrak dari buku yang ditulis oleh wartawan koran Guardian, David
Leigh dan Luke Harding itu, juga memperlihatkan bahwa peretas tersebut
tidak mengenal ayah kandungnya sampai dia berusia 27 tahun.
Website pembocor Assange menciptakan kehebohan di seluruh dunia
tahun lalu, setelah membocorkan ribuan kabel diplomatik rahasia AS yang
membahayakan hubungan di antara beberapa negara.
Penyidik Amerika telah berusaha, dan dilaporkan gagal, untuk membangun kaitan antara Assange dan prajurit militer AS Bradley Manning, yang dituduh mengunduh secara ilegal ribuan dokumen pemerintah dan menyerahkannya kepada orang yang berwenang.
Pendiri website pembocor itu menghadapi ekstradisi ke Swedia atas tuduhan serangan seksual.