Putra pemimpin Libya Muammar Gaddafi hari Ahad kemarin (27/2) membantah bahwa keluarganya telah memimdahkan uang miliaran dolar ke luar negeri, pada saat dirinya mencemooh seruan PBB yang menyerukan untuk pembekuan aset mereka.
"Pertama-tama, kami tidak punya uang di luar negeri," kata Saif
Al-Islam Gaddafi dalam program acara di televisi ABC "This Week".
"Kami adalah keluarga yang sangat sederhana dan semua orang tahu itu.
Dan kami tertawa ketika mereka mengatakan keluarga kami memiliki uang
di Eropa atau Swiss atau di mana saja. Ayo lah, ini tidak lebih dari
sebuah lelucon."
Pernyataannya itu muncul sehari setelah Dewan Keamanan PBB melakukan
larangan perjalanan dan membekukan aset Gaddafi dan lingkaran dekatnya.
15 anggota Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujui sebuah
resolusi yang memberlakukan embargo senjata terhadap Libya, di mana PBB
mengatakan lebih dari 1.000 orang telah tewas, dan mengutuk kekerasan
yang terjadi di Libya.
Namun Gaddafi muda ini bersikeras bahwa negaranya dalam kondisi
tenang - meskipun kerusuhan berlangsung sehari-hari di sana, penembakan
dan aksi demo - dan membantah laporan bahwa militer telah menembak dan
membunuh ratusan warga Libya dan mungkin banyak lagi.
Dia menunjuk adanya sebuah kesenjangan besar antara realitas dan laporan media.
"Seluruh bagian selatan dalam kondisi tenang. Bagian tengah juga tenang. Bahkan bagian timur," kata Saif Al-islam Gaddafi.
Dia juga mengulangi sumpah ayahnya yang menantang untuk tidak menyerahkan kekuasaan.
"Dengar: Tidak ada orang seorangpun dari kami yang meninggalkan
negara ini. Kami hidup di sini, kami mati di sini," tegas dia. "Ini
adalah negara kami. Warga Libya adalah rakyat kami, dan bagi diri saya
sendiri, saya percaya bahwa saya melakukan hal yang benar.