Tim Sukses Juga Harus Punya Hati

Written By Juhernaidi on Sabtu, 08 Januari 2011 | 11:00:00 PM


Keberhasilan sebuah partai politik (Parpol) berada di balik tim suksesnya. Hal itu yang kemudian mendorong political marketing menjadi tren dan profesi political marketer (tim sukses) menjadi ujung tombak kemenangan Parpol dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
Seperti diketahui, political marketing merupakan strategi kampanye politik yang mengutamakan tiga hal yakni platform partai, image partai, serta track record kandidat.

Menurut Ratna Marhen, seorang stakeholder manager yang menangani political marketing, sebagai political marketer juga harus memiliki hati nurani. Dia harus mengetahui siapa tokoh yang akan diangkatnya.

"Political marketer harusnya punya hati juga, sejauh mana pemimpin bisa berpihak kepada rakyat," ujar Ratna dalam Forum Weekend di Senopati, Jakarta, Sabtu 8 Januari 2011.

Ratna yang pernah menjadi political marketer salah satu calon presiden ini mengatakan tanggung jawab profesi itu sungguh cukup berat. Saat pemimpin terpilih melakukan kesalahan, mau tidak mau peran political marketer dipertanyakan.

"Contohnya yang membuat slogan 'Ahlinya Jakarta' dalam kampanye Fauzi Bowo. Saat banjir dan macet melanda Jakarta, masyarakat menyoroti slogan itu, dan itu kan peranan political marketer saat kampanye," ujarnya.

Kepiawaian political manager juga diperhitungkan dalam upaya kemenangan sebuah tokoh partai dalam Pemilu. Ratna kembali mencontohkan salah satu tokoh yang dianggap memiliki strategi political marketing yang beda dari yang lain.

"Tantowi Yahya, punya strategi yang murah meriah, dia keliling kota Palembang datang ke satu pernikahan ke pernikahan lainnya, walau tak kenal. Lalu berkomunikasi di sana," terangnya.

Cara political marketing yang moderen salah satunya yakni melalui media massa. Strategi komersial ini cukup berhasil untuk mengangkat penokohan calon pemimpin.

Simulasi Jangka Sorong