Tiga Tahun Mengabdi, Dokter Hewan di Inhu Masih Honor

Written By Juhernaidi on Sabtu, 15 Januari 2011 | 9:50:00 AM

Seorang dokter hewan sudah tiga tahun mengabdi di Kabupaten Inhu. Namun statusnya tak kunjung dinegerikan dan masih pegawai honor.

Sudah hampir tiga tahun Drh Syaifullah mengabdikan dirinya sebagai tenaga honorer pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Inhu. Selama tiga tahun itu pula berbagai pencapaian bersama kelompok petani peternak inseminasi buatan (KPPIB) Jaya Bersama Kecamatan Sei Lala sudah dihasilkannya, mulai dari pengembangan pola integrasi ternak dan tanaman secara intensif hingga menciptakan energy alternative atau biogas dari kotoran hewan.

Namun keinginannya untuk dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Inhu belum ada tanda-tanda. Pemkab Inhu tidak membuka formasi untuk dokter hewan sesuai jurusannya pada penerimaan CPNS dua tahun terakhir.

Padahal saat ini hanya ada dua dokter hewan di Inhu. Satunya sudah berstatus PNS dan menjadi salah satu kepala bidang di Dinas Peternakan dan Perikanan Inhu. Praktis, hanya Syaifullah sendiri yang berada di lapangan secara aktif bergelut dengan para peternak.

“Kecewa tentu saja ada. Sebab saya berharap pengabdian ini bisa terus berjalan di Inhu. Saya tidak minta keistimewaan. Saya hanya berharap formasi untuk dokter hewan itu ada di Inhu pada saat penerimaan CPNS, sehingga saya bisa mendaftar dan berkompetisi untuk meraihnya,” ujar Alumni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada ini,kepada Riauterkini Jumat (14/1)

Secara jujur, Syaifullah mengaku sempat berfikir untuk hijrah dari Inhu. Apalagi beberapa kabupaten/kota di Riau bersedia menerimanya dan menjanjikan kariernya lebih baik serta memiliki kepastian.

Namun sejauh ini, tawaran menggiurkan tersebut belum ia terima. Syaifullah masih ingin di Inhu karena ada beberapa pekerjaan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakannya bersama kelompok petani peternak. “Saya masih ingin lihat hasil dari kegiatan yang sudah saya rancang bersama kelompok petani peternak. Setelah itu, baru lah saya akan berfikir kembali soal masa depan,” ucapnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Inhu, Herfita didampingi Kabid SDM dan Penyuluhan Amrizal mengakui bahwa Inhu saat ini, masih kekurangan tenaga dokter hewan. Sementara populasi peternakan di Inhu termasuk yang terbesar di Riau.

“Dengan 14 kecamatan yang ada di Inhu, idealnya harus memiliki minimal lima dokter hewan. Namun saat ini kita hanya memiliki dua dokter hewan, salah satunya adalah Drh Syaifullah yang masih berstatus tenaga honorer,” ujarnya.

Herfita mengaku, Dinas Peternakan dan Perikanan Inhu sudah beberapa kali mengusulkan agar tenaga dokter hewan di tambah. Namun ia tidak mengetahui mengapa beberapa tahun terakhir formasi untuk dokter hewan tersebut tidak pernah ada pada penerimaan CPNS. “Mudah-mudahan kedepan ada formasi untuk dokter hewan di Inhu,” ungkap Herfita seraya menyayangkan jika Drh Syaifullah hijrah ke kabupaten lain.

Simulasi Jangka Sorong