Provinsi Riau menarik minat parlemen Jerman untuk berkunjung. Negeri Eropa tersebut ditawari kembangkan jaringan kereta api atau rail way.
Sebanyak 7 anggota Parlemen Jerman melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Rabu (12/1/11). Mereka datang untuk melihat secara langsung peluang investasi dan potensi kerjasama antara Jerman dan Indonesia di Riau. Salah satu bidang yang menarik minat delegasi Jerman adalah pengembangan jaringan kereta api atau rail way.
Kedatangan parlemen jerman yang dimediasikan oleh Para anggota parlemen negeri Eropa tersebut berkunjung ke Riau berkat mediasi Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktur Eropa Barat Dewa Made Juniarta Sastrawan. Kedatangan mereka langsung disambut Gubernur Riasu HM Rusli Zainal, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, ketua DPRD dan sejumlah unsur pimpinan muspida yang langsung melakukan pertemuan di auditorium menara lancang kuning kantor Gubernur Riau.
Delegasi parlemen Jerman sendiri dipimpin langsung ketua panitia anggaran parlemen Jerman yakni Geogr Schimac dengan lima anggota parlemen dari partai liberal jerman lainnya, beberapa staf dari Kementerian Luar Negeri indonesia dan perwakilan Duta Besar Jerman untuk Indonesia.
Kepada para tamu negara tersebut, Gubernur Riau memaparkan situasi dan kondisi geografis provinsi Riau yang sangat strategis diwilayah Indonesia. Selain itu Gubri juga memaparkan sejumlah potensi investasi yang cukup menjanjikan untuk dikerjasamakan oleh Indonesia khususnya Riau dengan Jerman.
Diantara peluang investasi yang ditawarkan Gubri kepada para anggota DPR jerman itu, pengembangan investasi di insdutri penerbangan lokal Riau Air. Gubernur menyebut, sebagai negera berpenduduk terbesar ke 4 didunia dan menjadi negara kepulauan terbesar di dunia, membuat indonesia khususnya sangat prospek untuk mengembangkan industri penerbangan ini.
"Semua potensi ini sudah ada didepan mata, maka dari itu, kami meminta bantuan kepada para anggota dewan di jerman yang terhormat ini untuk bisa membantu kami dalam mendukung kemungkinan kerjasama antara Riau dengan para pengusaha Jerman,"ujar Gubri.
Selain Riau Air, Gubri juga menawarkan secara langsung kepada ketua panggar DPR Jerman untuk membantu mencarikan pengusaha jerman yang berminat untuk pengembangan investasi industri hilir kelapa sawit di Riau.
"Sebagai negara yang sudah terlebih dahulu maju, tidak ada salahnya jika pengembangan industri hulu perkebunan dan CPO yang ada di Riau ini didukung oleh Jerman, terutama para investor jerman yang berminat," ungkap Gubri.
Potensi investasi lain yang juga ditawarkan gubernur adalah pembangunan jaringan kereta api atau rail way untuk transportasi hasil industri, terutama CPO. Rail way tersebut rencananya memebntang sepanjang 370 Kilimeter dari Dumai hingga ke Kuala Enok dan dukungan 21 juta ton produk CPO pertahunnya menjadi alasan perlunya pengembangan jalur kereta api ini.
Pemaparan gubernur tersebut mendapat respon positif, Ketua Panggar DPR Jerman ini berjanji akan membantu Riau dalam mengembangkan investasi dibidang industri dan infrastrukturnya yang akan disampaikan dalam pertemuan dengan pemerintahan Jerman.
"Kami tidak bisa memberikan keputusan secara terburu-buru, tetapi kami bisa membentu mempromosikan peluang kerjasama antara Indonesia khususnya Riau dengan Jerman,"ujarnya.
Khusus untuk pembangunan jaringan kereta api, Geogr Schimac berujar, "Berdasarkan pengalaman kami di beberapa negara berkembang didunia, anggaran 10 triliun untuk pengembangan jaringan kereta api sepanjang 370 kilometer bukanlah hal yang menakutkan, itu hal yang biasa."
Bahkan, Geogr bersedia memfasilitasi pemerintah provinsi Riau untuk bertemu langsung dengan perusahaan kereta api raksasa Jerman Siemen untuk kemungkinan menjajaki kerjasama pengembangan jalur kereta api di Riau.