Perwakilan Iran di Komite Eksekutif dalam Uni Antarparlemen Negara Islam (IIPU) tidak akan ambil bagian dalam pertemuan IIPU selanjutnya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), sebagai protes atas tindakan parlemen UEA
Dalam satu pernyataan yang dilansir, Senin (17/1), anggota Iran di IIPU mengatakan pertemuan selanjutnya yang ditujukan untuk menyatukan dunia Islam telah dialihkan dari filosofi aslinya karena tindakan yang salah dari orang-orang tertentu.
"Beberapa negara berusaha untuk merusak kesatuan IIPU dengan tindakan mereka yang tidak diperhitungkan sebelumnya," tulis pernyataan tersebut. UEA juga dikatakan ingin untuk merusak sidang IIPU untuk mengimplementasikan rencana anti-Islam dan bagian dari rencana Inggris dan Amerika Serikat.
"Kami tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan ini sebagai protes atas tindakan ilegal yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab, yang meminta adanya pertemuan luar biasa untuk merevisi konstitusi IIPU," kata anggota parlemen Iran dalam Komite Eksekutif di IIPU Kazem Jalal. Ia menambahkan bahwa pertemuan luar biasa yang merusak kesatuan Islam itu tidak sah dan tidak bisa diterima.
Menurut peraturan, IIPU bersidang dua kali dalam satu tahun. Ditambahkannya, Iran hanya akan mengakui pertemuan selanjutnya pada tahun selanjutnya di Indonesia.
"Beberapa negara berusaha untuk merusak kesatuan IIPU dengan tindakan mereka yang tidak diperhitungkan sebelumnya," tulis pernyataan tersebut. UEA juga dikatakan ingin untuk merusak sidang IIPU untuk mengimplementasikan rencana anti-Islam dan bagian dari rencana Inggris dan Amerika Serikat.
"Kami tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan ini sebagai protes atas tindakan ilegal yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab, yang meminta adanya pertemuan luar biasa untuk merevisi konstitusi IIPU," kata anggota parlemen Iran dalam Komite Eksekutif di IIPU Kazem Jalal. Ia menambahkan bahwa pertemuan luar biasa yang merusak kesatuan Islam itu tidak sah dan tidak bisa diterima.
Menurut peraturan, IIPU bersidang dua kali dalam satu tahun. Ditambahkannya, Iran hanya akan mengakui pertemuan selanjutnya pada tahun selanjutnya di Indonesia.